Final Chapter: Last Judgment

23.9K 2K 144
                                    


[An-Hee's PoV]


Gilbert melemparkanku ke ranjang kemudian ia sendiri naik ke atas ranjang dan melepaskan bajunya, membiarkan aku melihat bekas luka dan jahitan yang memenuhi tubuhnya. Aku diam terpana— "Kenapa melihatku seperti itu?" tanya Gilbert, aku mengulurkan tanganku, meraba salah satu jahitan di perutnya. "Apa luka ini masih terasa sakit?" tanyaku. "Ah, sedikit tapi bukan masalah besar, aku masih cukup kuat untuk membuatmu mendesah." jawab Gilbert, aku menatap Gilbert dan Gilbert menatapku balik lalu merunduk perlahan-lahan sampai akhirnya kami berciuman. Gilbert menghisap bibir bagian bawahku, sesekali mengijinkan aku ganti menghisap bibirnya. Lidah Gilbert mulai menerobos masuk dan membuatku menlenguh nikmat karena ciumannya. Ah—aku benar-benar merindukan Gil. Saat Gilbert hendak melepaskan bibirnya dari bibirku, aku dengan sengaja menghisap bibirnya hingga bibir kami kembali bersatu. "Mhm...mhmm.." desahku pelan meski sudah mencoba untuk menahan Gilbert, tapi akhirnya bibir kami berpisah juga.

"Ada apa denganmu?" tanya Gilbert setelah aku melepaskan bibirnya. "Aku...takut kau akan pergi lagi.." jawabku, Gilbert menghela napas lalu mengecup keningku lembut. "Aku tidak akan pergi kemana-mana, bocah." ujar Gilbert. "Aku benar-benar merindukanmu," Gilbert tersenyum mengejek, "bocah jalang, kau merindukan aku atau rindu belaianku?" mendengar apa yang ia katakan, aku langsung membuang mukaku darinya. "Aku tidak bohong...aku juga merindukan belaianmu." jawabku. "Baiklah, karena kau sudah jujur, aku akan memberikan semua yang kau inginkan." Gilbert kembali merunduk dan mencumbuku, namun kali ini tidak hanya menciumku, tangannya pun mulai sibuk membuka celanaku. Setelah berhasil membuka celanaku, Gilbert menarik celanaku lepas lalu mengangkat salah satu kakiku bertumpu di bahunya, Gilbert mulai menciumi dan menjilati kakiku.

"Mhm...mmhm..." Aku mendesah saat Gilbert menggigit betisku, menghisap daging betis hingga di mana ia menggigit dan menghisap berubah merah. "Haa..ah.." suhu tubuhku mulai naik hingga rasanya seperti dibakar, perlahan-lahan di bagian-bagian tubuh tertentu terasa sangat panas. "An-Hee, apa kau tahu seperti apa wajah yang kau buat sekarang ini?" tanya Gilbert, senyuman licik menghiasi wajahnya. Aku menggelengkan kepalaku, "seperti wajah pelacur yang menginginkan penis mengonyak lubang mereka." jawab Gilbert. Aku menatap Gilbert sambil membuka kakiku lebar-lebar, membiarkan Gilbert melihat tempat paling kotor dalam diriku "kalau begitu...jangan buang waktu... aku menginginkanmu...di lubang jalangku..." ujarku, Gilbert tersenyum, tersenyum seperti iblis yang puas melihat diriku menjadi begitu rendah dan kotor. "Berikan...aku...kehangatanmu...Gil.." pintaku, "Tentu saja, aku kan memberikanmu semua yang kau inginkan, aku akan mencintaimu sampai kau tidak bisa lagi mendesah." jawab Gilbert kemudian membuka celananya, memperlihatkan kejantanannya. "Kau mau memberiku sedikit mouth-service?" tanya Gilbert menggodaku. Aku tahu betul apa yang harus aku lakukan, jadi aku bangun dari baringanku dan membawa diriku mendekati Gilbert. Aku mulai membuka mulutku dan mulai memasukkan kejantanan Gilbert ke dalam mulutku, memberikan Gilbert apa yang ia inginkan.

"Aahh...ahh... An-Hee," Gilbert mendesah saat aku mengulum kejantanannya dan sesekali memasukkan semuanya sampai pucuk kejantanan Gilbert menyentuh dinding kerongkonganku. Gilbert mulai meremas dan menjambak rambutku menikmati foreplay kami. Aku benar-benar seperti pelacur yang Gilbert katakan, aku begitu menginginkan Gilbert. Saat kejantanannya di dalam mulutku, aku bisa merasakan dengan pasti tubuhku menjadi semakin panas seolah mengemis untuk merasakan kejantanan miliknya juga. Gilbert nampaknya tidak begitu senang dengan caraku mengulum kejantanannya karena itu ia mulai mencengkram kepalaku dan dengan kasar mendorong kejantanannya ke dalam kerongkongan hingga membuatku sesak, tapi nampaknya Gilbert tidak begitu peduli dan aku sendiri juga tidak peduli, aku tidak lagi peduli apapun asalkan Gilbert bersamaku.

"Aahhh!!" Gilbert menumpahkan muatannya di dalam mulutku, cairan kental yang pahit memenuhi mulutku, aku menelan semua yang ia tumpahkan di dalam mulutku namun tampaknya muatan yang ia tumpahkan begitu banyak hingga aku mulai tersedak dan menumpahkan cairan itu keluar, membiarkan air liur dan mani bercampur dan keluar dari mulutku tumpah di atas ranjang.

SINFUL -Judgement- [ 2 ]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin