Chapter 4

5.5K 455 21
                                    

Matahari lebih cepat menyinari kota Seoul hari ini, mungkin karena tidak ada satupun penghalang di atas sana. Namun cuaca di sana mulai dingin, mungkin pertanda bahwa musim dingin akan segera tiba.

Pria itu berjalan melalui tempat yang akan menuntunnya ke sekolah, seperti biasa seragam sekolah, jaket kulit, headphone di telinganya, buku di tangannya serta permen rasa mint yang selalu ia kunyah.

'Hmm musim dingin ya ? Lagi.' gumannya dalam hati, tampaknya ia tak suka musim dingin. Tapi, mengapa ?.

"Yoongi hyung...tunggu aku," itu suara seorang pria. Yoongi berbalik dan seorang pria bertubuh kekar menghampirinya.

"Jimin-ah, kenapa kau lari."

"A..aku mengejarmulah," jawab jimin terengah-engah.

Jimin dan Yoongi adalah saudara sepupu, Ayah Jimin bersaudara dengan Ibu Yoongi.

Mereka berbeda marga karena Ibu Yoongi menikah dengan pria bermarga 'Min', dan ia harus memakai 'Min' sebagai marganya.

Mereka cukup dekat, atau bisa di bilang mereka bersahabat. Sedikit banyak Jimin mengetahui segela hal tentang Yoongi, semuanya. Dan Yoongi, dia juga tahu banyak tentang hidup Jimin.

.

.

.

Hyeri's Pov.

"Huuh dasar aku selalu teringat kejadian kemarin, dia memang pria jelek dan menakutkan. Dan hari ini aku bertemu dia lagi,ya itu memang akan selalu terjadi sampai aku lulus. Cih, Dan lagi aku harus berhadapan dengannya untuk audisi siang ini, dasar rambut meeelooon." Aku tidak sadar bahwa suaraku sebesar itu, orang orang yang melihatku sepanjang jalan kebingungan dan bahkan ada yang menertawaiku karna aku berbicara sendiri. Aku merasa seperti orang yang tidak waras.

Aku mempercepat langkahku, tentu saja aku sudah sangat malu. Tiba-tiba saja aku mendengar seseorang memanggilku.

"Hyeri-ah. Tunggu aku," itu suara seorang pria. Dia berlari kearahku

"Eoh TaeHyung ? Ada apa ?".

"Aku tadi mampir di rumahmu, tapi eommamu bilang kau sudah berangkat."

"Oh, mianhe. Aku tidak menunggumu ya, aku lupa. Mian."

"Gwaenchana. Oh ya, kau tau kan hari ini ada audisi di sekolah."

"Yap," jawabku singkat.

"Andai saja Hyeri ikut, maka aku akan senang." jawabnya sambil melemparkan cengiran khasnya padaku. Itu sangat lucu dan menggemaskan.

"Yap, aku ikut."

"Mwo ? Kau serius ?," Aku lihat wajahnya, ia agak kaget. Padahal menurutku itu biasa saja.

"Tapi kenapa kau bilang, kau akan senang ?" tanyaku mengintrogasinya.

"Ah, ani...."

"baiklah," kami berdua sampai di kelas, sudah ramai rupanya. Ini akan menjadi hari yang panjang.

Aku akan ikut audisi, aku berharap aku dapat di terima, walaupun aku sebenarnya tidak terlalu menginginkannya. Lagi pula aku sudah lama tidak nge-dance. Sejak beberapa tahun lalu yang aku mulai lakukan entah sejak kapan, eomma yang mengatakannya kalau aku ikut les dance dulu tapi aku berhenti beberapa tahun. Namun aneh aku merasa nge-dance sudah dekat denganku walau aku tidak ingat bahwa aku 'pernah' melakukannya.

"Hyung...Yoongi hyung..." Taehyung berteriak memanggil Yoongi yang berjalan di depan kami. Seperti dia datang terlambat, maksudku tidak seperti biasanya. Dia datang sangat pagi yang selalu membuatku beropini bahwa ia menginap di sekolah.

Miracle Love [END]Where stories live. Discover now