Chapter 15

4.3K 421 35
                                    

Hyeri Pov.

Jarum-jarum di jam dindingku sudah menunjukkan pukul 8:00. Ya, aku sempat meliriknya sebentar sesaat setelah aku sadar dari tidurku. Tapi tubuhku terasa sangat berat untuk bangun.

Jadi aku tetap disini, didalam selimut dengan kehangatan yang kain lebar itu berikan padaku.

Tapi seketika tidur terganggu dengan sebuah aroma harum.

Aku bangkit dari kasur. Berjalan mengikuti aroma itu.

Dari dapur.

Tentu saja itu berasal dari sana. Tempat paling luar biasa itu selalu berhasil membuat sang pemiliknya segera sadarkan diri.

"Eomma sedang membut kue lagi ?" Tanyaku sembari memeluk wanita tua itu dari samping.

Ia memandangku dan tersenyum "Ne".

"Tapi, kenapa banyak sekali ?" Tuturku sembari melempar satu buah kue ke mulutku serta melepaskan pelukanku.

"Karna Yoongi memuji kue eomma jadi eomma akan membuatkan untuknya"

Yoongi....Yoongi....Yoongi...Yoongi....Yoongi...

Nama itu ? Kenapa aku mendengarnya sepagi ini. Namanya bagaikan suara makhluk gaib yang terus menghantuiku.

Terngiang-ngiang dikepalaku.

Oh Tidak.

Apa yang manusia es itu lakukan pada Ibuku.

"Wae ? Kenapa kau memandang ibu seperti itu ?." Tanyanya karna aku memang memandang khawatir kearahnya sekarang.

"Eomma kumohon jan..."

"Ini, bawakan untuk Yoongi"

Sudah kuduga, ia memotong kalimatku dengan cepat.Dan

'Mimpi buruk'

'Di pagi hari'

'Terjadi padaku'

"Kenapa aku ? Ibu saja yang bawakan untuknya" Tolakku dengan cepat.

"Bawa saja, tidak usah banyak protes"

Ia sudah mengemasnya dalam kotak makan yang dibungkus dengan kain motif persegi. Dan aku harus melupakan tolakan lain yang akan aku lontarkan nanti.

Tapi.

'Abad keberapa ini ?. Ternyata eommaku masih terikat hal-hal jaman dulu. Kotak makan di bungkus dengan kain motif, hahaha' tawaku dalam hati.

"eomma ? Apa yang Yoongi lakukan pada eomma ?" Tanyaku spontan.

"Apa maksudmu ?"

"kenapa harus membuatkannya kue dan 'menyuruhku' mengantarkannya" lanjutku lagi.

"Hmm, itu...kemarin saat ibu pergi belanja bahan makanan dan 'kau' tidak ingin menemani eomma, eomma bertemu Yoongi di jalan. Dan Yoongi menemani eomma berbelanja." Penjelasan ibuku itu hanya membuatku menguap.

"Hanya itu ?"

"Tidak, Yoongi bilang kue yang eomma buat dua hari yang lalu saat kau dan dia pergi berkencan--"

"Yak...aku tidak berkencan dengannya"

Itu bukan kencan.

"Bisakah eomma lanjutkan cerita eomma dulu ? Dia bilang dia sangat suka kue coklat itu. Jadi eomma membuatnya untuk ucapan terimah kasih. Bukankah Yoongi adalah anak yang baik ?"

Miracle Love [END]Where stories live. Discover now