Chapter 17

3.8K 410 32
                                    

Yoongi's Pov.

Kupukul setir mobilku dengan kuat.

"Sial...kita kehilangan mobilnya"

Aku sudah mengikutinya sebisaku. Mataku teliti saat melihat mobil itu menyalip di antara banyaknya kendaraan di jalanan kota seoul ini. Dan aku masih bisa mengejarnya tanpa kehilangan jejak.

Karena tampaknya pengemudi mobil Van itu tidak cukup cerdik.
Aku mengenali wajah salah satu dari mereka.
Dan orang yang mengemudikan mobilnya tidak menaikkan kaca mobil Van itu. Sehingga refleksi wajahnya tampak jelas di spion mobil.

Namun itu semua tidak berarti sekarang.Kenyataannya aku kehilangan mobil itu.

"Hyung, aku sempat mengambil gambarnya." Jimin buka mulut di saat aku hampir putus asa.

"Wae ?  Kenapa baru beritahu aku sekarang, Oeh ? Kau merasa hebat dengan itu ? Jika kau bilang dari awal kita akan terbantu sedikit. Aish jinjayo."

Apa itu tadi ? Aku emosi ? Aku marah pada jimin.

"Mianhe Hyung, aku mengambil gambarnya sekitar semenit sebelum kita kehilangan jejaknya." Kulirik Jimin yang tertunduk di dekatku.Aku hanya bisa memijat pelipusku.

"Hmm...begini...." kutarik nafas panjang dan menghembuskannya kembali.

"Kau dan Ryusi pulanglah. Aku akan mengejar Hyeri sendirian."

"Tapi Hyung."

"Kubilang kau harus pulang. Aku tidak bisa mengajak kalian, lagi pula Ryusi seorang gadis. Dan juga, harus ada yang melapor polisi...."

Kulihat sebuah halte bus didepan. Kutepikan mobilku di sana. Jimin dan Ryusi pun turun. "Satu lagi, kalian harus ke rumah Hyeri dan beritahu orang tuanya. Tapi, bersikap tenanglah saat memberitahu mereka. Agar mereka tidak terlalu panik. Arasseo ?"

"Arasseo." Jawab mereka berdua serentak.

Di sinilah aku sekarang, di dalam mobilku sembari melaju mengikuti jalan lurus.

Aku mengamati foto yang di kirim Jimin tadi. Foto itu menunjukkan gambar mobil dari belakang.

Nomor platnya tidak terlalu jelas, namun ada sesuatu yang mencolok disana.

Sebuah stiker berwarna biru.
Cukup besar. 'Petunjuk ini cukup' pikirku.

"Kau akan baik-baik saja, Hyeri"

.

.

.

Author's Pov.

Seorang gadis tertunduk menangis ketika keluar dari gedung yang ramai itu.

Cukup ramai. Ya, karna akhir-akhir ini tindak kejahatan terjadi hampir setiap hari.

Pria yang berjalan disamping gadis itu tidak bisa melakukan apa-apa. Ia hanya merangkul gadis itu, mengelus bahunya pelan. Dia menenangkannya.

"Hyeri akan baik-baik saja. Hyung sedang mengejarnya dan bukankah kita juga sudah mengajukan laporan pada polisi ? Sudahlah." kata pria itu lembut.

Pria itu, Jimin. Membuka pintu taksi "kita kerumah Hyeri dulu ya ?" Tanyanya pada gadis itu, Ryusi. Ryusi hanya mengangguk dan mencoba menenangkan dirinya.

---

Mereka sekarang berada di pelataran rumah Hyeri. Mereka turun dari taksi, membuka pintu pagar dan sekarang telah berdiri di depan pintu rumah Hyeri.
Rumahnya tertutup rapat, orang tua Hyeri belum pulang.

Miracle Love [END]Where stories live. Discover now