Epilogue

3.7K 315 27
                                    

Gadis itu mendengus kesal seraya menjauhkan handphone dari telinganya. Kemudian kembali mengaduk latte yang sudah ada di atas meja 5 menit lalu.

Ia meletakkan sendok pengaduk itu, dan memandang latte itu malas, menopang dagu dengan tangan kanannya. Kemudian mengalihkan pandangannya ke arah pemandangan oranye di depan sana.

Daun-daun berguguran, membuatnya menghela napas dan tersenyum tipis.
Namun detik selanjutnya lengkungan itu kembali lurus dan datar.

Rupanya gadis itu sedang kehilangan moodnya sekarang. Ia menjatuhkan asal kepalanya di atas meja hingga ekor rambut hitam yang kucir tinggi ke atas jatuh tepat di depan cangkir lattenya.

Entah apa yang terus gadis itu umpatkan dalam tunduknya. Tiba-tiba ia memekik kesal, menghentakkan kakinya dan bangkit. Menimbulkan bunyi gebrakan yang cukup keras hingga para pengunjung cafe itu meliriknya.

Ia kembali duduk dan mencoba menutup wajah malunya dengan cardigan coklat susu miliknya.

Tiba-tiba seorang pria menghampirinya dan duduk tepat di depan gadis itu.

"Apa yang kau lihat, Oeh ?" Dengus gadis itu.

Pria itu meletakkan gelas kopi hitam miliknya. "Aish, kenapa dengan Hyeri yang lucu ini," Pria itu mencondongkan tubuhnya ke depan dan mencubit gemas pipi Hyeri.

"Hey, jangan menggodaku." Ia memekik kesal dan menepis tangan pria itu.

"Ayolah Park Hyeriku, jangan seperti ini. Kau ingin aku jadi sasaran amukan seseorang nanti ?" Pria itu menunjukkan senyum memelas terbaiknya.

"Aish, Kim Taehyungku, maka dari itu jangan menggangguku. Dan ya, jangan panggil aku 'Park Hyeriku'." Guman gadis itu sembari menirukan gaya Taehyung saat mengatakan 'Park Hyeriku'.

Taehyung mencoba menahan tawanya. Untung saja berhasil. Ia menarik napas dan membuangnya lagi selama 3 kali berturut-turut.

"Sudahlah, memangnya kau ini kenapa. Kau tidak pernah tidak mengeluh sedari tadi."

Hyeri melipat tangannya di atas meja dan memerhatikan lekat-lekat Taehyung.

"Aku yang mengajakmu kesini dan aku yang membayar kopimu itu. Jadi diam dan temani saja aku disini sampai aku bosan."

Taehyung mendecak tidak setuju, "Ya, ya aku akui kau yang mentraktirku. Tapi, apa aku hanya duduk disini sebagai patung yang bekerja menemani manusia yang sedang sedih sepertimu ?"

Taehyung menyesap pelan kopinya. "Lagi pula sejak kapan sikap Park Hyeri berubah terhadapku. Bukankah kau akan sangat bahagia jika bersama Taehyung-mu ini. Bukankah kau menyukai Taehyung-mu ini." Goda Taehyung sembari mengedipkan matanya lucu.

Hyeri memekik. "Itu dulu Taehyung-ie. Lagi pula ... sekarang aku ..." Pipi Hyeri tiba-tiba bersemu merah.

"Mencintai Yoongi Hyung...." Seketika tawa pria itu meledak. Entah apa yang lucu dari lagak Hyeri ataupun kalimatnya tadi.

"Tunggu, tunggu. Biar kutebak, kau tadi menelpon Yoongi Hyung, dan Yoongi Hyung sedang sibuk dengan tugas kuliah." Taehyung kembali tertawa, tapi kali ini ia menutup mulutnya.

"Ba--bagaimana kau tahu ?" Tanya Hyeri bingung.

"Ayolah Hyeri, dua tahun terakhir ini kau selalu seperti itu. Semuanya tahu jika kau tiba-tiba bersikap seperti tadi. Jimin, Ryusi, Jungkook, dan Kim Taehyung juga tahu."

Hyeri kembali bersemu merah."Diamlah."

"Ckck, Hyeri berubah karena seorang Min Yoongi. Sikapmu berubah Hyeri-ah." Taehyung tersenyum jahil.

Miracle Love [END]Where stories live. Discover now