Bab Sembilan

8.6K 1.1K 67
                                    

※A Snowy Winter※
☆Sherry Kim☆
.

Pintu terbuka dengan perlahan, kepala mungil dengan rambut hitam muncul sebelum tubuh seorang bocah gembal menampak kan diri sepenuhnya.

Jaejoong menahan napas melihat putra pertamanya berdiri bimbang di sana. Betapa wajah itu sangat mirip dengan kedua putranya, dan bodohnyaia karena tidak menyadari hal itu di pertemuan pertama mereka.

Ketiganya memang tidak terlalu mirip. Ada perbedaan yang terlihat nyata namun memiliki kesamaan lebih besar satu sama lain.

Daehan berdiri di sana, bergandengan tangan dengan Manse ketika mata bulat kecil bocah itu mengamati orang orang di dalam ruangan. Kedua bocah itu ragu untuk melangkah maju, menatap ke luar pintu di mana Ahra bersama Heechul berdiri di belakang mereka, mengawasi. Ahra mengangguk dengan seulas senyum di arahnya kepada Daehan, memberi semangat.

"Masuklah." dorongan itu membuat bocah itu melangkah maju.

Manse menarik tangan saudara yang tidak bocah itu ketahui. "Daehan-a." ujarnya sembari menarik narik bocah yang lahir beberapa menit lebih cepat darinya.

Jaejoong menemukan kembali kekuatannya yang hilang. Pria itu mendorong Yunho dan berdiri dengan kedua lutut di lantai berlapis karpet, membuka kedua tangan. "Dae... han." Panggilnya dengan suara tercekat.

Kedua bocah itu berhenti melangkah. Terlebih Daehan. Bocah itu menatap ragu sosok pria asing yang saat ini menatapnya penuh harap. Mengulurkan tangan dengan harapan ingin bocah itu hampiri.

"Daehan." panggilan itu membuat genggaman tangan kedua bocah itu terlepas. Daehan melangkah maju, dan berlari.

"Daehan..." Senyum Jaejoong lenyap ketika bocah itu berlari melewatinya, menuju ke arah Yunho dan memeluk kaki pria itu. "Papa."

Panggilan yang di arahkan kepada Yunho itu bagaikan hantaman keras tepat di ulu hati Jaejoong. Putranya tidak mengenali dirinya.

Kesedihan mendalam di wajah Jaejoong terlihat begitu nyata sampai membuat Yunhoerasa sedih. Air mata membasahi wajah cantik itu menyadari putra mereka tidak mengenali siapa Jaejoong.

"Daehan akan mengenalmu sebelum hari ini berakhir, Jae." Yunho berjanji lalu menunduk kearah putranya, memeluk bocah itu.

Suara Jaejoong terdengar serak saat memanggil. "Dae... " Sosok kecil lain masuk ke dalam pelukan Jaejoong. Pria itu menunduk dan menemukan Manse mendongak dan tersenyum, memeluknya.

"Samcon membuatkan kami rumah rumahan. Imo juga memberi Manse permen agar tidak menangis." Celotehan itu membuat Jaejoong tersenyum enggan. Pria itu membalas pelukan putranya.

"Bagus." Tatapan Jaejoong tak luput dari Daehan yang masih dalam pelukan Yunho dan menatapnya takut.

Yunho menggendong bocah itu kearah Jaejoong. Duduk bersila di lantai di sisi Jaejoong dengan Daehan duduk di sebelah pahanya.
"Kenalkan dia, " Yunho ragu sejenak. "Teman Papa."

"Manse Appa." tawa menyertai ucapan Manse saat bocah itu berusaha memperkenalkan ayahnya, lalu di susul tawa Yunho yang terdengar sama seraknya dengan suara Jaejoong tadi.

Yunho memahami perasaan Jaejoong ketika putranya tidak menganggap dirinya ada, ia merasakan itu beberaa hari terakhir saat mendekati kedua putranya yang lain dan di tolak. Jaejoong yang pada dasarnya memiliki perasaan lebih peka pasti merasa berkali lipat sedih karena hal itu.

A Snowy WinterWhere stories live. Discover now