Bab Enam Belas

9.8K 1K 71
                                    

☆A Snowy Winter☆
*Sherry Kim*
.
.

"Kenapa kau gugup?"

"Aku tidak gugup." Pipi Jaejoong mengembung menahan napas sebelum menghembuskan napas dengan helaan perlahan. Pria itu mengamati pantulan dirinya di kaca dengan perasaan tak menentu. Tapi ia tahu perasaan yang ia rasakan ini bukan lah perasaan gugup.

Setelah lima tahun. Pikirnya dengan sedih. Akhirnya ia bisa menjadi apa yang dulu sangat ia impikan. Menjadi bagian dalam keluarga Jung meski dalam arti yang berbeda dari apa yang pernah ia inginkan.

Suara teriakan dari luar jendela membuat Jaejoong memalingkan pandangan untuk mengamati langit senja di bulan Juni. Langit tampak cerah dengan awan menggantung di atas sana.

Malam ini Jaejoong berharap akan menjadi malam yang cerah. Atau acara yang sudah di siapkan selama seminggu oleh Mrs. Jung akan berantakan mengingat pesta di lakukan di taman mansion keluarga Jung.

Di antara puluhan tempat mewah yang mereka milikki, Jaejoong tidak habis pikir kenapa mereka memilih rumah pribadi ketimbang hotel atau tempat lain yang tidak akan merusak keindahan taman dengan sampah usai pesta. Jaejoong menyayangkan taman indah di luar sana yang seminggu lalu ia lihat memiliki puluhan jenis bunga pasti akan berubah karena banyaknya tamu yang di undang.

Demi Tuhan. Lima ratus tamu bukan lah jumlah yang sedikit. Jaejoong tidak berpikir tamu undangan sebanyak itu untuk acara perkenalan tiga berandal nakal yang saat ini menarik dasi atau kancing kemeja yang mereka kenakan di kursi sebelahnya.

"Jangan tarik dasimu Manse, kau akan membuat penampilanmu berantakan. Minguk berhenti makan atau coklat itu akan mengotori kemeja yang sudah Mama jahit sendiri untuk kalian." Manse berhenti menarik dasinya dan melesat ke belakang untuk bergabung bersama Heechul yang sibuk berbicara dengan perias lain.

Jaejoong menatap tajam putranya melalui pantulan kaca, Minguk mengembalikan sisa potongan biskuit itu dengan tidak rela ke tempat semula namun tetap mengunyah potongan besar yang masih berada di dalam mulut.

Oh Jaejoong hampir gila. Ia akan bersikap seperti Manse dengan menarik dasi miliknya jika acara ini tidak segera berlalu. Bahkan belum di mulai. Jaejoong harus bertahan kurang lebih tiga sampai lima jam ke depan untuk di pamerkan seperti lelang barang antik tanpa bisa protes sedikit pun.

Pandangan Jaejong menyapu ruangan mencari keberadaan putranya yang lain. Di mana Daehan? Ia belum melihat putranya sejak ia di jemput secara paksa dari rumahnya sendiri siang tadi oleh ayah dari anak-anaknya.

"Hyun Joong Hyung," panggil Jaejoong pada sosok pria yang baru saja memasuki ruang. "Mau mencari Daehan untukku? Ku mohon. Aku tidak tahu ke mana dia pergi. Aku khawatir jika dia ketakutan dengan puluhan tamu di rumah ini."

Hyun Joong tidak keberatan. Pria itu mendorong putranya, L, untuk bergabung dengan Minguk Manse sebelum keluar mencari keponakan nakalnya yang entah bersembunyi di mana. Sepuluh menit kemudiam pria itu berhasil menemukan bocah bocah nakal yang bermain petak umpet itu.

Sangat berbeda jauh dengan bayangan Jaejoong, Daehan sedang tertawa bersama bocah bocah lain ketika Hyun Joong menemukan bocah itu di bawah tangga dengan mainan robot mereka yang entah mereka dapat dari mana. Hyun Joog melongok keruang kecil itu dan mendapati dua pasang mata menatapnya dengan tatapan tidak suka karena merasa terganggu.

A Snowy WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang