Bab Empat belas

8.9K 1K 78
                                    

※A Snowy Winter※
☆Shery Kim☆
.

Ketukan di pintu membangunkan Jaejoong di tengah malam yang dingin. Suara hujan tertiup angin menyapu jendela menimbulkan suara keras yang menandakan bahwa di luar sana sedang ada badai.

Jaejoong mendengarkan dengan seksama suara ketuka berikutnya yang di susul suara kakaknya, heechul memanggil namanya dengan suara pelan. "Ya. aku bangun."

Hawa dingin membuat tubuh Jaejoong mengigil. Pria itu meraih kemeja dan menyampirkannya di atas bahunya asal. Berjalan menuju dan membukanya. "Ada masalah apa?"

Heechul mengintip ke belakang Jaejoong, memastikan bahwa anak anak sudah tidur sebelum menyeret pria itu keluar dari kamar, menutup pintu di belakang mereka. "Yunho datang." ujar pria itu penuh rahasia.

Jaejoong mengerjap kan mata. "Pada cuaca buruk seperti ini?" Jarum jam di dinding menunjukkan puluk satu dini hari. "Apa ada hal buruk yang terjadi?" Perasaan khawatir mengelayuti Jaejoong. Bisa saja putranya sakit sampai membawa pria itu datang pada jam selarut ini. Jika tidak, mana mungkin Yunho berkunjung pada cuaca buruk tengah malam. Jaejoong berlari menuruni tangga sembari mengenakan kemejanya asal. Pria itu masih belum menyelesaikan kancing terakhir ketika menemukan Yunho berdiri di sisi jendela dengan putra mereka dalam gendongan pria itu. Lengan mungilnya memeluk leher Yunho begitu erat.

"Sayang." Naluri seorang ibu membawa Jaejoong untuk segera menghampiri putranya. Wajah Daehan sembab karena tangis dengan suara sesegukan yang masih terisa keluar dari mulut mungilnya. "Apa yang terjadi, kenapa Daehan bisa sampai seperti ini?"

"Jongie Mama." Bocah itu mengulurkan tangan, meminta Jaejoong untuk menggendongnya. Dan tentu saja, dengan senang hati Jaejoong mengangkat putranya ke dalam dekapan kedua lengan lalu mengayunkan putranya untuk menenangkan.

Tak perlu waktu lama bagi Jaejoong untuk menghentikan tangis Daehan, bocah itu sudah tidak lagi menangis meski bibir mungilnya masih bergerak menahan isakan.

"Apa yang terjadi?" Pertanyaan itu Jaejoong tunjukan kepada Yunho. Wajah Yunho tak kalah mengenaskan karena khawatir. Pria itu menjatuhkan diri di sofa, memijit pangkal hidungnya sebelum duduk dengan bertumpu pada kedua lengan yang di tempatkan di atas lutut, mengamati ibu dan anak itu dalam diam.

Pria itu terlihat enggan untuk bersuara, sampai desakan Jaejoong berikutnya membuat Yunho angkat bicara. "Aku bertengkar dengan Mama, masalah Ahra. Dia mengusir Ahra setelah tahu kami telah resmi bercerai tanpa mempedulikan bahwa dia tidak memiliki tempat tinggal. Aku mengantarnya ke rumah kekasihnya..."

"Ahra memiliki kekasih?" Jaejoong berseru tak percaya. Ia tidak bisa membayangkan wanita yang beberapa hari lalu bergelayut manja di lengan Yunho itu memiliki kekasih.

Heechul muncul dari arah dapur membawa minuman untuk mereka, termasuk susu hangat untuk daehan yang masih merengek dalam dekapan Jaejoong.

"Kau tidak membaca berita di majalah koran atau telefisi?" Heechul bertanya kepada adiknya.

Jaejoong menatap kakaknya seakan kakaknya itu mahluk paling aneh di dunia. "Aku tidak memiliki waktu untuk hal itu."

"Berita perceraian Yunho dan Ahra sudah bukan lagi rahasia, dan berita tentang pihak ketika yang di tudingkan kepada Ahra memenuhi majalah koran kota beberapa hari terakhir. Salahkan keluarga Jung yang memiliki kekayaan tak tehitung sampai segala tindak tanduk kalian menjadi sorotan publik." Usai berkata dan memberikan lirikan kepada Yunho, Heechul melenggang masuk kembai ke dapur. “Aku akan beristirahat. kalian lakukan apa yang ingin kalian lakukan, jangan merusak apapum dan jangan lupa untuk mengunci pintu." Pria itu menghilang kearah tangga, meninggalkan Yunho dan Jaejoong dalam keheningan sesaat.

A Snowy WinterWhere stories live. Discover now