2~Senjata Makan Tuan~

6.2K 595 350
                                    

Aroma dari nasi goreng sederhana ini mulai tercium. Gadis itu dengan sediki kasar mengaduknya, hingga beberapa butir nasi terjatuh.

Ia menggeram tertahan, "Kalau aja tadi gue gak percaya perkataannya. Pasti gue pulang gak dengan keadaan baju yang basah oleh keringat!"

Kania menyeruput sedikit teh hangatnya.

"Bukannya lo udah biasa dengan kelakuan jahilnya dari SMP?" Balasnya enteng, sambil lalu membaca majalah yang ia bawa ke meja dapur.

Olyn sontak saja menambah kekuatan mengaduk nasi yang ia buat. Secercah memori sewaktu SMP terulang kembali, membuatnya hampir salah memasukkan bumbu. Belum sempat ia membela, sebuah kepala menyembul dari balik pintu kamar mandi dari ujung dapur.

"Lyn... tolong dong ambilin sabun biasa. Soalnya yang cair habis!" Milly sedikit mengeraskan suaranya, Olyn menoleh ke sumber suara.

Menggelengkan kepalanya kesal. Ia meminta tolong pada Kania untuk melanjutkan masakan tersebut, dengan senang hati ia menerimanya.

Olyn melenggang ke arah rak khusus menaruh peralatan cadangan mandi.

"Apaan nih?" Olyn menarik sesuatu lunak dalam tas exsport birunya. Sesuatu lunak yang tersentuh kulit telapak tangannya. Ia menarik dan mengangkatnya perlahan.

Seketika matanya membelalak.

"AAAAA..... " Reflek ia melempar ke depannya. Dimana beberapa temannya yang ber-genk sedang bergosip ria. Mereka juga berteriak sambil berlari dari tempat sasaran.

Seketika kelas ricuh. Dari sudut kelas, duduk pria yang sedang menertawakan kelakuan Olyn, ia puas!

Sosok pria be tubuh tinggi menjulang dari belakangnya datang. Mengambil cicak itu.

"Siapa yang melakukannya Lyn?" Tanyanya lembut. Hati Olyn berdesir mendengarnya. Selalu lembut.

"Aku gak tau," Balasnya

Memori itu terulang kembali, masa dimana ia berada di putih biru. Kenangan manis, bercampur dengan pahit. Setelah dapat ia membuka bungkus merk sabun itu, lalu berjalan mengetuk pintu kamar mandi. Mengulurkannya saat pintu kembali terbuka.

"Lain kali sebelum mandi lihat dulu. Udah cukup belum peralatannya," Ucap Olyn saat Milly mengulurkan tangannya menyambut.

"Iya iya, gue bakal dengerin nasehat Ibu gue satu ini." Ia nyengir melihat Olyn membulatkan matanya sempurna, seperti mak lampir.

Seketika pintu langsung ditutup. Olyn berjalan menghampiri bangku meja dan duduk di sana.

"Mending lo aja yang selesain masak, ya?" Tanya Olyn. Sedangkan yang ditanya mengangguk patuh, sembari mencicip rasa nasi goreng yang sudah pas atau belum pada telapak tangannya.

"LYN... APA YANG LO LAKUIN? KENAPA BADAN GUE JADI LENGKET BEGINI, HAH?!"

Mereka berdua sontak terlonjak kaget mendengar teriakan histeris dari dalam kamar mandi. Segera Olyn melihat kotak sabun di keranjang sampah.

"What! Lo kasih dia... keju cheddar!" Kania kaget. Pantas saja gadis itu berteriak kesetanan.

"Gue gak tau," Sambar Olyn yang sekarang wajahnya pucat. Ia menggigit bibir bawahnya dengan perasaan gugup.

BRAK!

Pintu kamar mandi terbuka lebar. Muncul Milly yang sudah mengenakan jubah handuk. Wajahnya kini berubah, giliran ia yang seperti mak lampir.

"Sorry Mil... sedikit kesalahan teknis." Ucapnya nyengir. Mengancungkan ibu jari dan jari tengah tangan kanannya.

"GUE GAK TERIMA... !" Teriak Milly menggema. Akhirnya tejadi lah lari-lari diantara mereka berdua. Kania tertawa lepas melihat kelucuan mereka, walaupun begitu Milly hanya sebentar marah. Sehabis itu kembali lagi seperti semula.

SOMPLAK PLUS GESREK (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang