72~Awal Kisah?~

1.6K 118 32
                                    

Gengs, sori banget masalah di rl buat Alice harus batalin update jumat kemarin. Rasanya pengen balesin chat kalian di wp maupun Ig berat banget. Kalau kalian ketemu typo maklum aja ya. Pikiran Alice belum sepenuhnya tenang.

Beberapa hari kemarin Alice slow respons. Harap maklum aja.

Btw, Alice bakal ngumumin satu orang pemenang di kuis kemarin.

.

.

.

.

.

.

Selamat kepada akun @Raliatika2

Kirim nomor ponsel ke Ig Alice dengan format:
#MenangSPG_nomorponsel

Bagi yang belum beruntung jangan kecewa. Peluang kuis banyak di mana-mana, semacam GA yang bertebaran di IG. Tinggal kita aja mau berusaha mencoba atau tidak sama sekali.

.

.

Part kali ini kalau kurang nge-feel atau gak sesuai yang kalian inginkan, maaf. Satu kata yang bisa mewakili berbagai pertanyaan dalam pikiran kalian.

Selamat liburan ...

Mari membaca ...

Mari bersiap untuk part selanjutnya ...

**

"Hiks. Dia jahat banget sama gue!"

Olyn menelungkup menenggelamkan wajah di bantal.

Punggung Olyn diusap lembut. "Mungkin maksud Julian bukan gitu, Lyn." sahut lembut Kania.

Olyn terduduk dengan airmata membasahi pipi. "Joshua juga gitu. Dia gak bermaksud ngasih lo bunga rusak." ia sesenggukan. "Tapi lo marah sama dia, kan?"

Kania menghela napas pelan. Mengingat Joshua menemuinya di ruang OSIS. Di depan teman-temannya pria itu memberikan bucket yang—ah sudahlah.

Gadis itu menunduk penuh penyesalan. "Di sini gue yang salah Lyn. Niat Joshua baik, tapi gue terlalu malu apalagi ditertawai teman-teman." ucapnya. "Gue gak dengerin penjelasan Joshua dan lebih mementingkan ego gue. Gue sadar, selama ini gue yang egois. Lebih mementingkan perasaan gue sendiri daripada membalas kebaikan dia."

Olyn tertegun.

"Banyak yang Joshua lakukan buat membahagiakan gue. Dia tau bagaimana caranya agar gue gak sedih di saat tumpukan tugas dan segala kekacauan anak kelas yang buat gue malas. Pulang sekolah gue langsung les yang kadang buat gue bosan, tapi Joshua selalu memberikan kejutan kecil."

"Dia bisa buat suasana hati gue membaik." gadis itu mendesah pelan menatap dalam manik Olyn. "Begitu pun yang dilakukan Julian. Dia udah nyatain perasaannya ke lo meskipun lo belum menerimanya. Dia pasti sedih, Lyn. Gue tau, dari dulu Julian udah suka sama lo."

"Da-ri dulu?"

Kania mengangguk. "Gue dan Milly udah tau. Dia menyatakan perasaannya secara langsung di depan kami sewaktu kita kemah."

Kening Olyn mengkerut. Ia menghapus kasar airmatanya. "Kenapa lo gak pernah cerita?"

"Lo masih miliknya Mauza."

SOMPLAK PLUS GESREK (SELESAI)Where stories live. Discover now