56~Terlihat Asing~

1.3K 131 14
                                    

Sori gengs Alice baru bisa lanjut sekarang. Bukan PHP tapi beberapa hari lalu Alice sakit dan ada kesibukan di rl yang gak bisa ditinggal.

Tipe Alice nulis itu harus fokus, gak suka dengan pikiran bercabang. Jadi, harap maklum aja yaaaa

Semoga kalian suka sama part ini

Happy reading guys!

**

Sekarang semuanya sudah jelas. Mengenai penjatuhan hati yang berujung menyakitkan.

Brummmm

Speedometer ninja hitam itu berada pada kecepatan di atas rata-rata. Menembus lengangnya jalanan yang membuatnya menggila. Meluapkan segala amarah, rasa kecewa, dan penyesalan.

Dari balik helm itu, tatapan Julian begitu tajam begitu menusuk.

Tiba-tiba setetes airmata jatuh dari sudut mata. Kalimat Olyn membuatnya terpukul. Bagaimana pun pengaruh Olyn terhadap dirinya begitu besar. Ia tidak bisa marah, bahkan membenci. Apa ia terlihat begitu kejam sampai Olyn tidak paham yang ingin ia sampaikan?

Julian selalu gagal untuk menyampaikan isi hati.

Jika bibir tidak bisa menyampaikan rasa, maka, sorot mata adalah jawaban yang tepat untuk mengungkapkan isi hati.

Namun, sekali lagi kesalahpahaman terjadi di antara mereka. Julian ingin meluruskan semuanya, tapi semesta seolah mempermainkan mereka terlebih dahulu.

Keputusan yang ia ambil adalah mengakhiri semuanya. Inilah pilihan terbaik.

**

"Lho, di mana Olyn, bro?"

Kening Joshua mengkerut dilihatnya tidak ada Olyn di samping atau pun belakang Julian. Kemudian ia menyadari kemeja dan rambut pria itu terlihat berantakan.

"Apa yang terjadi?"

Ia memerhatikan Julian terduduk lemah di kursi dengan meja yang telah dihias dengan hidangan makan malam.

"Gak ada gunanya semua ini. Lebih baik lo beresin dan kita langsung pulang."

Sontak ucapan Julian membuat Joshua melongo. "Lo gak lagi bercanda kan?" Joshua duduk di depan Julian. "Apa lo sedang mimpi? Ini semua rencana lo untuk bikin kejutan ke Olyn. Rencana yang udah lo impikan selama ini, Lian."

Joshua mendengus, merasa pria itu sedang mengigau. "Butuh waktu yang lama untuk lo merayakan hari jadi kalian bertunangan." pria itu mengabaikan tatapan tajam Julian. "Gue tau Olyn gak bakal tau maksud dari semua yang ingin lo lakuin hari ini. Tapi, di sini lo yang akan mendapatkan rasa senang itu."

Julian tidak berani menatap sekitar. Hatinya hanya semakin mencelos melihat dekorasi indah yang telah dipersiapkan Joshua di belakang restoran yang telah ia booking.

"Gue udah gak peduli sama semuanya."

Ia mengeluarkan kotak cincin dan menyodorkan pada Joshua. "Ambil dan berikan pada Kania."

"Maksud lo apa nyuruh gue kasih untuk Kania?" ia menatap tak percaya sahabatnya. "Sumpah! Gue gak tau jalan pikiran lo."

Julian tersenyum miring. "Gue pun sama." ucapnya. "Yang pasti, gue mau mengakhiri semuanya."

Joshua terbelalak. "Omong kosong apalagi ini?! Lo diselimuti logika yang mementingkan sikap egois. Seharusnya pakai hati lo untuk mencari tau di mana letak kebahagiaan lo."

Joshua tidak habis pikir dengan semua tindakan pria itu.

"Justru gue akan semakin terluka jika mengedepankan kata hati. Logika gue gak akan berjalan kalau bukan diri gue sendiri yang menyadarkannya."

SOMPLAK PLUS GESREK (SELESAI)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora