Tujuh

6.2K 706 77
                                    


Singto muncul tiba-tiba dengan wajah serius dan langsung menarik Puen untuk pergi dengannya setelah berpamitan singkat pada Krist.

Singto jelas tak terlihat cemburu atau marah karena Krist dan Puen menjadi sedikit akrab, terlebih Puen adalah adiknya bukan pacarnya.

Namun ekspresi tak tertebak Singto barusan membuat Krist penasaran. Ada yang terjadi dengan Singto sehingga ia jadi aneh seperti itu.

Sedang diam dengan pikirannya, Krist dikejutkan dengan tepukan pelan Earth di bahunya.

"Hey boy, ayo ikut. Jangan melamun disitu"

"Ai'Earth, aku ingin pulang" kata Krist langsung.

Earth meletakkan gelas minuman yang ia pegang di atas meja, ia duduk ditempat Singto.

"Kau sakit?"

Krist menggeleng pelan.

"Aku melihatmu bercengkrama dengan adiknya Ai'Singto, sepertinya kau baik-baik saja tadi. Kenapa?? Kau tidak jatuh cinta dengan dia kan? Seingatku dia masih kecil dan kau masih punya Praew"

Krist tertegun saat Earth menyebut nama kekasihnya. Praew? Astaga..

Seingatnya dia uring-uringan karena perubahan sikap Praew padanya akhir-akhir ini, sepertinya sekarang dia bahkan melupakan nama itu. Apa yang terjadi pada dirinya?? Krist yakin dia masih sangat mencintai gadisnya itu, tapi sejenak melupakan Praew sungguh sangat mengherankan baginya.

"Kau tidak jatuh cinta dengan teman bicaramu tadi kan?" tebak Earth lagi.

"Kau gila ya? Tidak mungkin.." bantah Krist malas.

"Ya ya ya, memang tidak mungkin kau jatuh cinta dengan gadis lain sedangkan kau punya gadis sesempurna Praew"

Yaa, aku punya Praew..

Krist tersenyum lemah lagi. Tanpa sadar ia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan yang ramai dan ribut.

"Dimana Praew?"

Earth ikut memandang sekelilingnya, "tadi aku lihat dia, tapi entahlah dia sudah dimana" Earth kembali menatap Krist, "kau yakin duduk terus disini? Ayo kita bergabung dengan yang lain.."

Krist mengangguk setuju, lagian Singto dan teman bicaranya Puen sudah pulang. dia tidak ingin duduk sendirian di meja itu meskipun undangan lain yang duduk disitu juga Krist kenali sebagai teman satu fakultasnya.

Meja yang dituju Krist dan Earth dihuni oleh Ice, Gun, dan Off. Ada juga teman mereka dari fakultas lain seperti Ssing, Pam, Apple, Neen dan beberapa orang lainnya. Yang membuat Krist terkejut adalah kehadiran Toptap. Seingat Krist Toptap masih di luar negri, tapi pemuda itu kini sedang duduk manis memandanginya.

"Sudah lama tidak bertemu" Krist menyalami pria manis itu. Lalu duduk di sebelahnya.

"Senang melihatmu lagi.." Toptap tersenyum tampan, ia mendekatkan wajahnya pada Krist dan berbisik pelan, "dimana pacarmu?"

Krist tak tahu mau menjawab apa, dia hanya mengangkat bahu tanda tak tahu.

"Kalau sudah putus, katakan saja. Aku bisa mulai mengejarmu kembali"

Ucapan jenaka Toptap itu malah membuat Krist bergidik ngeri.

"SHIT Ai'Top! "

Seisi meja yang awalnya sibuk dengan pembicaraan masing-masing menoleh pada dua pemuda itu bingung,  sedangkan Toptap malah tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi jengkel Krist.

Hanya Krist yang tahu kalau Toptap adalah seorang gay. Yah, itu karena dulu Toptap sangat menyukainya, pria itu berulang kali menyatakan perasaannya pada Krist tapi selalu di tolak. Toptap paham kenapa Krist menolaknya, pemuda itu straight dan dia punya bidadari cantik sebagai teman kencan, bagaimana dia bisa jatuh hati pada seorang gay seperti Toptap?

Im Not Popular [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang