Empat belas

6.6K 728 91
                                    

New masih menatap layar ponselnya dengan wajah yang mengatakan ia tak percaya dengan apa yang baru dia dengar. Barusan Singto menelpon untuk memberitahukan kalau dirinya harus pulang sendiri sebab Krist akan mengantarnya pulang sekaligus mereka berdua mengerjakan presentasi di rumahnya. Rumah Singto.

New kaget bukan main.

New mungkin tidak akan kaget jika suatu saat Singto bilang kalau diam-diam mencuri ciuman dari Krist, tapi dia sangat kaget jika Singto mengajak Krist ke rumahnya. Kenapa?? Karena New tahu jelas bagaimana Singto menganggap rumah sebagai tempat teraman di dunia ini. Siapapun tak ingin dia ajak kesana. Kalau saja New tak mengikuti Singto kemanapun dulu, New juga tidak akan tahu rumahnya- tempat persembunyian sahabatnya itu.

"Kau terlihat aneh. Kau sakit?" tiba-tiba saja Earth muncul di depannya.

New terkejut hingga ponsel dari tangannya terlepas jatuh ke lantai- ia nyaris berteriak histeris karena terkejut. Oke, sikap New mungkin berlebihan tapi dia serius terkejut karena kedatangan Earth. Seingatnya, dia sedang menghindar untuk bertemu pria itu, lalu Earth muncul seperti ini, bagaimana dia tidak kaget?

"Kenapa kau muncul tiba-tiba??!!" sengit New. Earth mengelus-elus dadanya sendiri mendengar nada keras dari New, lalu membungkuk untuk mengambil ponsel New yang jatuh.

Bertepatan dengan itu, ada rentetan pesan masuk ke ponsel New. Rasa penasaran membuat Earth membuka pesan itu tanpa permisi.

Puen: P' aku akan berkencan dengan dia kalau kau tidak balas pesanku!!

Puen: P' aku akan berkencan dengan dia kalau kau tidak balas pesanku!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Alis mata Earth mengkerut bingung. Ditatapnya New yang masih terlihat kesal padanya.

"Kenapa kau pegang ponselku?!" New ingin menarik ponselnya dari tangan Earth, tapi pemuda itu lebih dulu menjauhkan benda itu dari pemiliknya.

"Hey, berikan ponselku!" New masih mencoba meraih ponselnya, tapi Earth tetap tak memberikannya.

"Bukannya dia adik Singto? Kau bilang kalian cuma kakak-adik?"

Alis New mengernyit, apa maksud Earth? Apa mungkin Puen mengiriminya pesan?

New pikir Puen tak akan pernah mengiriminya pesan aneh, toh belakangan ini Puen malah membuatnya pusing karena ingin berkencan dengan seseorang. Gadis itu terus mengiriminya foto-foto, meminta New untuk menilai pria-pria itu karena Singto tak akan mungkin peduli urusan gadis itu.

"Apa itu urusanmu??" tangannya kembali meraih ponsel dalam genggaman Earth, tapi tetap tak berhasil, Earth lebih tinggi darinya.

"Hey hey, kau sendiri bilang kalau kau menganggap dia sebagai adikmu"

New sudah lelah, ia mundur selangkah dari Earth- menatap pria itu lemas, "Lalu?? "

"Kenapa dia mengirimi mu pesan seperti ini??"

New bingung dengan sikap dan maksud perkataan Earth, pesan seperti apaaa???? tapi ia coba menjawab sekenanya.

"Memangnya kenapa? Dia adik Singto, bukan berarti aku tidak boleh mendekatinya kan?"

Im Not Popular [COMPLETE]Where stories live. Discover now