Sepuluh

5.9K 657 67
                                    


Praew menghubunginya semalam. Bagaimana perasaannya kini??

Krist tak bisa membayangkan bagaimana rasa senang bercampur dengan sesak di dadanya. Dia sampai sulit tidur, padahal Praew hanya menanyakan kabarnya. Seperti biasa, Praew masih menjadi teman bicara menyenangkan.

Praew yang cantik dan manis, kekasihnya— dulu. Bahkan sudah sebulan berlalu, Krist masih tak mendengar kata rindu dari gadis itu.

Ya, memang benar. Sudah banyak yang berubah, baik itu Praew maupun dirinya sendiri. Semuanya berubah seiring waktu.

Dari jarak cukup jauh, Krist menangkap sosok  Gun dan Eearth yang sedang duduk di kantin fakultas. Kantin terlihat sepi hari itu karena pertandingan basket di fakultas kedokteran, sehingga banyak mahasiswa berbondong-bondong pergi kesana.

Dari jarak jauh Krist melihat kedua sahabatnya terlibat pembicaraan serius. Earth tengah menatap layar ponsel milik Gun, sedangkan di depannya Gun berusaha menjelaskan sesuatu dengan gesture cemas.

Krist tak tahu jelas apa yang menjadi topik pembicaraan  sengit kedua sahabatnya itu, tapi ia yakini itu adalah hal yang penting. Sebelumnya dia tak pernah melihat kedua orang itu membicarakan hal yang berguna. Mereka  hanya bicara tentang artis-artis yang sedang mereka dekati atau tentang pekerjaan modeling Earth yang selalu penuh drama.

Dengan langkah pelan, Krist mendekati kedua sahabatnya itu. Samar-samar dia mendengar satu kalimat yang membuat dia terdiam sejenak.

Aku tidak tahu kenapa dia begitu tega menyakiti Ai'Krist! Aku sangat membencinya, Earth! Sungguh!

Krist masih menyimak gelagat kedua temannya. Lagi-lagi ponsel ditangan Earth seperti menyimpan hal penting sehingga pria itu tak bergeming sedikitpun saat menatap layar.

"Semua ini ada hubungannya denganku" desis Krist curiga.

Krist melangkah lebar tapi dia usahakan agar suara langkahnya tidak terdengar. Tak butuh waktu lama untuk mengendap-endap seperti pencuri dalam film, ponsel yang dipegang Earth sudah berpindah ke tangannya.

Gun dan Earth sama-sama terkesiap. Tak ada lagi yang bisa mereka lakukan saat Krist mulai melihat apa yang sejak tadi menjadi hal menarik bagi Earth— di dalam ponsel Gun.

Saat melihat ponsel Gun, Krist melirik kedua temannya sebentar— dengan tatapan mencurigai. Tapi ia putuskan untuk terus melihat sebuah video dalam ponsel.

5 menit lebih Krist berdiri mematung sambil melihat. Tanpa suara, tanpa kata, sesekali ia ditemukan menahan nafas dalam dan menghembuskannya dengan susah payah.

"Apa maksudnya ini??" tak ada emosi dalam pertanyaan itu, namun baik Gun maupun Earth paham betul jika sahabat mereka itu sudah pada tahap emosi yang buruk.

"Krist, duduklah dan akan aku jelaskan" pinta Gun.

Krist tak bergeming, "Praew— kenapa Singto— mereka—"

Earth memijit kening, ia mulai bingung akan menjelaskan apa kepada sahabatnya ini. Ia melirik Gun yang tampak kalap dengan ekspresi dingin Krist. Bagaimana mereka mengatasi sahabatnya ini??

"Aku akan menjelaskannya" ucap Gun pelan.

"Apakah aku harus mendengarnya darimu Ai'Gun??"

Tanpa menunggu jawaban Gun, pemuda itu melangkah pergi tanpa berbalik meskipun Gun terus meneriakinya untuk kembali.

Krist juga membawa pergi ponsel Gun, namun masalahnya bukan karena ponsel itu tapi kemana pria itu akan pergi? Baik Earth dan Gun tak ingin mengejar, mereka hanya berharap Krist tidak bertingkah konyol.

Im Not Popular [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang