Lima Belas

6.9K 724 90
                                    


Lantai dua merupakan tempat strategis untuk melihat bagaimana keramaian kelab, sedangkan ruangan-ruangan VIP berada di lantai tiga dan empat.

Kelab malam ini resmi milik Toptap— saat ia berumur 18 tahun— meskipun pria itu sama sekali tidak mengurus menagemennya. Toptap hanya datang untuk berkunjung dan bersenang-senang. Tugasnya hanyalah membaca proposal atau kebijakan kelabnya kemudian menandatanganinya kalau dia suka. Mudah bukan??

Off tahu betapa menyenangkannya menyewa ruangan khusus di kelab malam itu, tapi dia lebih suka memesan meja di lantai dua agar bisa menyaksikan keramaian kelab malam yang sesungguhnya- sudah pasti bersama teman-temannya.

"Maaf kami baru datang" Oaujun menyapa Off, Ice, Gun, Krist dan Toptap yang sudah menempati meja dekat dengan pagar pembatas lantai dua, di belakang pemuda itu ada New, Singto, Fluke dan Pet.

"Untungnya ada Ai'Earth yang menunggu kami di bawah, kalau tidak kami tidak bisa masuk karena tidak ada seorangpun dari kami yang member card" cerita Pet.

New melirik Earth sekilas, pemuda itu sedang tersenyum bangga. New mendesis tak suka, Earth memang tak bisa di tebak maunya apa. Pagi tadi dia menelpon New, saat di angkat Earth tak bicara apapun. Bukan hanya tadi pagi, tapi setiap hari dengan waktu Tak menentu Earth akan menghubunginya. Entah itu untuk alasan yang jelas sampai yang tidak jelas.

Di meja yang cukup luas itu mereka duduk bercengkrama ditemani  minuman yang sudah di pesan sebelumnya.

Singto duduk di samping Toptap karena pemuda itu yang memintanya duduk disana. Earth duduk manis di sebelah New setelah menyuruh Pet dan Oaujun untuk pindah tempat duduk bersama Off.

"Menyebalkan sekali" decak New tak suka. Earth meliriknya sebentar tanpa komentar.

"Kau tadi bilang ke toilet, kenapa kau bisa sampai di depan pintu masuk?" bisik Gun penasaran pada Earth di sampingnya.

Earth mengangkat bahu acuh tak acuh, dia tak ingin menjawab lagi pertanyaan itu sebab pandangannya sudah mengarah pada sosok New yang terlibat pembicaraan kecil dengan Singto. Gun juga tak terlalu mempermasalahkan sikap cuek Earth karena pada saat itu  dia melihat Krist memasuki kelab.

Bahkan sebelum Gun melihat anak itu sebenarnya Singto sudah lebih dulu melihat Krist. Hiruk pikuk keadaan dalam kelab tak sampai membuat Singto lupa mengenali siapa pria yang baru masuk itu. Singto melihatnya, mengawasi pemuda itu hingga dia muncul di meja yang ditempati mereka.

"Aku ketinggalan banyak?" Krist tersenyum manis menyapa para penghuni meja.

"Hey Krist, kenapa baru datang?" tanya Off. Krist tersenyum, tak ingin membalas lebih lanjut karena terganggu melihat Singto yang duduk berdampingan dengan Toptap.

"Bukan masalah, yang lain kan juga baru datang" sahut Ice.

"Hmm.. Ai'Krist, kau duduk disini saja" Singto meminta Krist duduk di sebelahnya setelah mengusir New yang duduk di sebelahnya untuk pergi. Hal ini cukup mengherankan bagi sebagian orang di meja itu tapi mereka mencoba tak peduli karena New juga tidak mempermasalahkan pengusiran Singto atas dirinya itu.

Berbeda New, berbeda juga dengan Toptap yang tak nyaman karena kehadiran Krist telah resmi mengambil seluruh perhatian Singto. Yaa, Toptap tak suka dengan perlakuan Singto kepada Krist.

Toptap seakan bisa membaca bagaimana sikap Singto. Pria itu bersikap manis, seluruh oerhatiannya tertuju pada Krist, tak ada orang lain lagi dimatanya.

Toptap tahu jelas arti sikap, tatapan, bahkan helaan nafas yang Singto keluarkan, Toptap bisa mengerti apa itu. Pria itu— Singto, telah menjadikan Krist sebagai dunianya, pusat perhatiannya.

Im Not Popular [COMPLETE]Where stories live. Discover now