t e a s e r [ 3 ]

1.1K 139 26
                                    

Gadis itu meletakkan dagunya di atas lututnya. Matanya menatap langit malam di atasnya. "Tidak banyak bintang bertabur di langit malam ini, Lou."

"Kau bohong," sahut sahabatnya.

"Kau aneh. Mana mungkin aku berbohong sedangkan kau sedang duduk di sampingku menatap langit juga!"

"Kau memang berbohong. Karena bintang itu memang tidak di langit. Tapi bintang-bintang itu sedang berada di dalam dirimu, memberi cahaya dalam tubuhmu."

"Ya Tuhan," Gadis itu ingin tertawa. "Dari mana kau belajar menggunakan kata-kata seperti itu, Louis?"

"Astaga, lihat itu! Pipimu memerah, Bella, lihat itu!"

"Peter Pan yang bodoh. Tidak mungkin kau melihat pipiku memerah di malam yang gelap."

"Kau yang bodoh. Tadi, kan, sudah kukatakan kalau bintang itu di dalam dirimu, menerangi tubuhmu."

"Astaga."

"Betapa pintarnya aku berteori."

"Itu bukan sebuah teori, bodoh."

"Dasar Tinkerbell bodoh."

"Jangan memanggilku Tinkerbell! Dia itu hanya makhluk kecil aneh."

"Well, aku yang memiliki mulutku sendiri."

"Terserah. Tapi, aku mau bertanya sesuatu."

"Ya, silahkan, Tink."

Dalam malam yang sunyi, gadis itu menatap mata sahabatnya. "Meskipun aku tidak ingin dipanggil Tinkerbell olehmu, tapi kau tidak akan mencari Tinkerbell yang lain, kan, Lou?"

Awalnya, sahabatnya hanya diam. Tapi lalu anak laki-laki itu tersenyum. "Tentu saja. Bagiku Tinkerbell hanya satu, yaitu dirimu."

"Bagiku Peter Pan juga hanya satu. Yaitu dirimu."


Itu di mulmed Kristen Stewart as Bella ya haha. Itu ekspresinya waktu dia ngomong 'astaga' tadi. Agak berlebihan sih sebenernya. Bodoamat lah wkwk.

When Peter Pan Loves Autumnحيث تعيش القصص. اكتشف الآن