Chapter 1 - School

9K 515 28
                                    

Dubrakkk

"Aw , sakit." Rinti merasakan sakit di sekujur tubuh mungilnya.

Ia terduduk di hadapan seorang wanita yang tubuhnya memiliki tinggi semampai.

"Hey, kalau jalan pakai mata! dasar gadis aneh," ucap wanita itu menatap Rinti dengan penuh intimidasi.

"Maafkan aku. Aku tadi terburu-buru, jadi aku menabrakmu," Rinti berucap sambil tertunduk kaku, badannya bergetar tak karuan. Ia takut.

"Cih, Dasar gadis aneh."

Suara ejekan itu terdengar sangat memekikkan di telinga Rinti, dan membuat jiwa keberanian Rinti mulai timbul, nampaknya ia naik pitam sekarang.

Benar Saja, Rinti segera bangkit dari posisinya yang jatuh terduduk tadi, dan mengumpulkan semua buku-buku yg berserakan saat ia menabrak wanita blagu itu.

"Nona! Dengan penuh rasa hormat, aku mengatakan padamu jangan pernah memanggilku aneh seperti tadi. Aku ini punya nama, dan namaku bukan gadis aneh," kata Rinti sambil mengarahkan jari telunjuknya ke arah wajah wanita itu.

"Wohoooo, lihat! Siapa yg berbicara? Gadis aneh? Oppss, gadis bodoh? Oppss, atau----gadis minder?" Wanita itu kembali berucap dan mengolok-olok Rinti.

"Ka----," baru saja Rinti hendak membalas perkataan wanita itu, namun tiba-tiba ucapannya terpotong oleh suara seorang wanita lain yang berteriak di depannya, lebih tepatnya berada di belakang wanita yg sedang menghina Rinti tadi.

"Heiii, hentikan Lizie!" Teriak seorang wanita yang baru saja datang.

Tunggu sebentar, wanita yang tadi berteriak itu memanggil wanita yang sedang menghina Rinti dengan nama Lizie?
Apakah yang sekarang menghina Rinti ini adalah anak dari direktur sekolah hokuritsu academy ini?

Yang di gadang-gadang akan menjadi ahli waris hokuritsu academy?

'Cihh, pantas saja dia sangat belagu,' Rinti berdecih kesal didalam hati.

"Hey, apakah kau baik-baik saja?" Tanya seorang wanita yang baru saja menghentikan Lizie.

"Ah----eh----mm, iyah aku tidak apa-apa," jawab Rinti terbata-bata.

Suara wanita itu membuyarkan lamunan Rinti, dan membuat Rinti tergagap saat menjawab pertanyannya.

Rinti baru sadar bahwa wanita belagu tadi, eh maksudnya Lizie, sudah tidak ada lagi di hadapannya.

"Hehehe, kau sangat lucu yah. Siapa namamu adik kecil?," ucap wanita itu sambil mengulurkan tangannya kedepan.

"Namaku Aimi Rinti Akihiro, biasa di sapa Rinti,"
Jawab Rinti dengan membalas uluran tangan wanita itu.

"Salam kenal yah," wanita itu tersenyum simpul, sangat manis.

"Iyah, ngomong-ngomong, terima kasih yah telah menolongku." Rinti berujar sambil memainkan jari-jarinya antara satu dan lainnya, grogi.

"Ah, sama-sama"

"Oh ia, kemana perginya Lizie? Kenapa dia menghilang begitu saja? Memangnya kau siapa? Mengapa Lizie menuruti perintahmu? Apakah kau kakaknya? Atau mungkin sahabatnya? Adiknya?," Rinti membanjiri wanita itu dengan pertanyaan, namun wanita itu terlihat geli dan hanya merespon dengan gelak tawa.

"Magic" The Princess Of The MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang