Chapter 16 - Daily Activity

1.3K 92 23
                                    

Banyak kejutan yang terjadi, kita tidak bisa menyangkal memang. Orang baik bisa menjadi jahat, orang jahat bisa menjadi baik. Kalau kalian lemah, maka ucapkan selamat datang kepada kekalahan.

*Magic The Princess Of The Moon*

~~~

Rinti mengusap pelan sikutnya yang sakit, nampaknya sedikit memar disana. Bayangkan saja ia disuruh untuk berselancar turun dari pohon yang mempunyai tinggi tiga meter, kata Blaze ini adalah latihan ketahanan dan kekebalan tubuh tapi Rinti lebih suka menyebutnya latihan AKMIL atau Akademi Militer. Semasa di bumi ia sering menonton video disalah satu aplikasi populer streaming tentang latihan dasar yang dilakukan oleh tentara, dan apa yang ia lakukan sekarang ini sebelas dua belas dengan latihan tersebut.

Beginilah kegiatan Rinti sehari-hari menjelang perang besar dunia sihir, rasanya masih seperti mimpi tapi inilah  kenyataannya. Menjadi harapan bagi orang banyak, hanya masih tidak sinkron saja dengan usianya saat ini. 

Tiba-tiba saja Blaze memulai percekapan, "Untuk hari ini cukup, selanjutnya kau akan dibawa ke academy moonlight, Rou yang akan menemanimu. Aku sudah memanggilnya lewat telepati."

Niat hati ingin membalas ucapan Blaze pria itu langsung meninggalkan Rinti dengan melesat cepat melompati satu pohon ke pohon yang lainnya. Rinti mendengus, ia belum siap bertemu dengan Rou paska kejadian hari itu dimana ia memeluk Rou sepihak. Mau disembunyikan dimana wajahnya? Masih lebih baik ia ditemani oleh Eros asalkan jangan sama Rou, bisa jadi nanti jantungnya melompat keluar dan ribuan kupu-kupu akan berterbangan liar di perutnya lalu dadanya akan sesak, kemudian dia akan terkena penyakit liver, mengerikan.

"Rin." 

Suara seseorang yang sedari tadi bergelut dipikirannya sekarang sudah terdengar. oke bagus, saat ini Rinti seakan tidak ingin berbalik dan menatap wajah Rou. Setelah mengumpulkan niat dan menarik napas dalam-dalam akhirnya Rinti memiliki cukup keberanian untuk berinteraksi dengan Rou.

"Eh, Hai. Ayo berangkat!" ajak Rinti kikuk. "Mana alat teleportasimu? Kita pakai itu saja supaya cepat sampai." lanjutnya kemudian.

Rou masih berdiri dengan ekspresi datar, ia mendongak melihat ke atas. Rinti mengikuti arah pandangan Rou, , lalu datanglah dua awan terbang dengan kerlap-kerlip debu ajaib yang mengikuti.

"Kita tidak akan memakai alat teleportasi. Tapi awan ajaib, naiklah!" Rou mendahului Rinti, sekarang ia sudah berada di atas awan itu.

Yang benar saja, Rinti menelan salivanya susah payah. Kalian tau apa artinya ini? Bagus, ini tandanya akan lebih lama waktu Rinti untuk bersama Rou dalam perjalanan ke academy moonlight. Demi apapun itu, sepertinya Rinti akan mati sungguhan.

Selama di perjalanan tidak ada yang saling membuka percakapan, keduanya masih sibuk dengan pikiran masing-masing sampai akhirnya awan ajaib itu berhenti disebuah gedung besar yang menjulang tinggi. Rinti seakan dejavu dengan kedatangannya pertama kali ke negeri bulan dimana ia terkesima dengan castle moonlight atau kerajaan negeri bulan yang hampir sama seperti gedung yang ada di hadapannya saat ini.

Rinti mengekori Rou dari belakang, pria itu membawa Rinti menyusuri seantero gedung academy moonlight. Kata Rou, ini adalah tempat dimana bibit-bibit penyihir negeri bulan menimbah ilmu untuk menuju persaingan ketat memasuki kelas pedang. Kelas perang sendiri adalah seperti jurusan khusus untuk permainan pedang, tidak ada yang percaya bahwa kelas pedang lebih bergengsi dibandingkan kelas sihir padahal kalau dipikir pasti banyak yang lebih kagum dengan ilmu sihir.

Rinti seketika berhenti dan mengabaikan penjelasan yang Rou berikan, netranya menangkap sosok yang tidak asing, seperrti pernah melihat orang itu tapi dimana. Ia semakin memperjelas penglihatannya dan benar, ia akhirnya dapat mengenali wanita itu.

"Lizie," gumamnya kemudian. Nampaknya mata Rinti masih terlalu muda jika diklaim rabun ataupun katarak, bagaimana bisa Lizie ada disini. Menyadari ada yang aneh, Rou membalikan badannya dan sudah tidak mendapatkan Rinti lagi disana, beruntung Rou masih dapat melihat bayangan seorang wanita yang berlari kemudian ia mengikuti.

Banyak lorong-lorong sempit disini, Rinti mengikuti wanita yang ia yakini sebagai Lizie dan berhenti di sebuah ruangan gelap tak bercahaya namun masih dapat saling melihat. Kejutan kembali muncul tatkala ia melihat Lizie sedang bersama orang yang ia kenal, baru saja Rinti berniat mengacaukan pertemuan lizie dengan sosok pria yang tak asing baginya tapi sebuah tangan dingin beraroma khas buah stroberi membekap mulutnya.

Pelakunya adalah Rou, ia juga melihat apa yang dilihat oleh Rinti. Bisa dibilang ia adalah orang yang memiliki tingkat keterkejutan lebih tinggi dari Rinti, Rou kemudian mengajak Rinti untuk keluar dari ruangan pengap itu.

Rinti merasa keberatan atas perlakuan Rou padanya, "Kau ini apa-apaan Rou, aku ingin memastikan apa benar pria dan wanita yang ada disana itu adalah orang yang aku kenal. Bahkan aku rasa kau juga akan mengenal mereka, terlebih lagi kepada pria itu," ucap Rinti.

"Keputusanmu terlalu gegabah, kalau kau masih ingin memergoki mereka berdua maka kau tidak akan pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi. Apakah kau pikir mereka akan mengaku jika kau tanyai apa tujuan dari pertemuan ilegal itu?" Rou mencoba menjelaskan kepada Rinti kenapa ia berlaku seperti tadi.

Rinti mencerna baik-baik apa yang baru saja dikatakan oleh Rou, memang ada benarnya. Tapi dia masih saja penasaran.

"Tapi itu Eros, dia ada dalam bahaya. Lizie itu orang jahat, Rou." Rinti menatap Rou penuh arti, tatapan mereka terkunci sampai Rinti kembali memalingkan wajahnya.

"Pria dewasa pasti tau jika dirinya ada dalam bahaya, bisa saja dia sendiri yang sengaja bertahan dan tidak mau tau terhadap bahaya itu sendiri."

"Maksudmu." Rinti terlihat melongo, tidak bisa menafsirkan apa yang dikatakan oleh Rou.

Pria dewasa pasti tau jika ada dalam bahaya. Oh------tunggu dulu, itu artinya Eros sengaja dan mengorbankan dirinya untuk ada didalam bahaya yang bisa mengancamnya kapan saja tapi untuk apa, dia mengorbankan apa? 

Memang terdengar tidak lazim seorang Eros berinteraksi dengan Lizie yang menurut Rinti adalah definisi dari kejahatan, lalu bagaimana bisa wanita itu sampai disini, apakah ada campur tangan Eros? Memangnya siapa Lizie, apa perannya di negeri sihir dan mengapa ia bisa masuk ke negeri bulan jika memang benar ia orang jahat pasti dia mendapatkan pengawalan dan tidak dibiarkan untuk masuk.

Eros, kau sudah gila. Benar-benar gila.

~~~

Haluuu, update lagi. kali ini maraton dan saya ingat tepat setahun yang lalu cerita ini mendapatkan 8K pembaca and see sekarang udah berkembang menjadi 50K pembaca. wow.

You guys are amazing.

Regards, Rarah*luv

gak ada emot hati karena nyoba ngetik pake laptop haha. see you soon.

"Magic" The Princess Of The MoonWhere stories live. Discover now