Chapter 8 - Darknill Arrived

3.7K 318 2
                                    

Hujan turun membasahi negeri bulan,dengan gampangnya semua tumbuhan mengatup seakan ikut melindungi diri dari derasnya hujan yang turun.
Burung-burung enggan untuk bersiul seakan menciut karena terbawa oleh suara sambaran petir.
Bukan bintang yang mewarnai langit malam ini,tetapi kilat yang menyala-nyala membuat langit terasa terang.
Sesuatu yang tak dapat di lihat tapi bisa dirasakan bertiup dengan kencangnya membawa dedaunan melayang terbang bebas entah berakhir dimana.

Prakk...prakk

Jendela kamar Rinti terbuka lebar karena kencangnya angin yang bertiup membuat tirai jendela di kamarnya menyibak dengan anggunnya.

Hal itu menginterupsi Rinti untuk membuka matanya, walaupun masih sayup ia dapat melihat keadaan sekarang.

Rinti bangun dari kasur tempat ia semula merebahkan badan mungilnya dengan nyaman,kemudia ia melangkahkan kakinya menuju ke jendela yang menganga terbuka lebar dan menutupnya.

"Dingin sekali"ucap Rinti sambil melipat kedua tangannya di dada,seakan ia terlihat memeluk dirinya sendiri.

Duarrrr...

Bunyi sambaran petir kembali terdengar memekakan telinga setiap orang yang mendengarnya,bersamaan dengan padamnya lampu.

"Ah sial,mengapa jadi begini"umpat Rinti.

Ia menengok ke kanan dan kiri berkali-kali,terlihat seperti mencari sesuatu.

"Dimana yah aku meletakannya?"tanya Rinti kepada dirinya sendiri.

Ia berjalan mengelilingi kamarnya dan membuka semua laci lemarinya.
"Ah,akhirnya dapat juga"ucap Rinti setelah menemukan benda putih kecil,panjang dan mempunyai sumbuh di atasnya.

Brakkk...

"Awww...Siapa yang menaruh meja ini di sini"umpatan Rinti kembali terdengar untuk kedua kalinya setelah ia menabrak sebuah meja kayu yang ada di belakangnya.

Tap...tap...

Terdengar suara langkah kaki yang datang menghampiri Rinti.

"Siapa di sana?"Rinti mundur beberapa langkah untuk memastikan jaraknya terhadap seseorang yang sedang mengendap-endap mendekatinya.
Langkahnya terhenti saat ia merasakan ada sesuatu yang berdiri kokoh di belakangnya,sekarang ia sudah tidak bisa memundurkan dirinya lagi karena sudah terhalang oleh dinding.

Orang itu kini sudah berada di hadapan Rinti.
Kemudian membekap mulut Rinti dan menariknya paksa keluar.

Rinti meronta-ronta ingin melepaskan diri dari orang itu,tapi tidak bisa!usahanya nihil.

Orang yang membawanya ini mengenakan jubah hitam yang menambah kesan seram dan mistis terhadap dirinya.
Terbesit di kepala Rinti akan sesuatu yang ia lihat dihadapannya sekarang.

"Blaze,Blaze apa itu kau?tapi mengapa kau membawaku secara paksa seperti ini?kau bisa saja membicarakannya baik-baik kan?dan juga bukannya seharusnya kau sekarang ada bersama Ratu untuk mendampinginya di istana?"Rinti mengeluarkan pertanyaan serta kata-kata itu,karena melihat sedikit ada kesamaan antara orang yang membawanya ini dengan blaze. Tapi kata-kata yang ia lontarkan hanya terdengar seperti gumaman dikarenakan mulutnya yang masih di bekap sampai saat ini.

***
Di istana,Ratu terlihat sangat cemas seperti akan terjadi sesuatu.
Ia terus memandang keluar jendela dengan raut wajah gelisah.

"Apa akan ada sesuatu yang buruk terjadi malam ini?"batin Ratu Rosemary cemas.

Pintu kamar Ratu Rosemary terbuka menampakan seseorang bertubuh gagah sedang berdiri disana.

"Ada apa Ratuku?mengapa anda terlihat begitu cemas?apa ada sesuatu yang ganjil?"tanya Blaze kepada Ratu Rosemary yang sejak tadi terlihat bolak-balik.

"Magic" The Princess Of The MoonWhere stories live. Discover now