Chapter 15 - New Power

1.1K 93 9
                                    

Kekuatan itu mungkin bisa mempercepat waktu agar kau pergi dari sini, tapi bolehkah aku titip separuh hatiku kepadamu jika kau pergi?

Icirou isamu 2K19.

Harap vote sebelum baca!!

Eros 2K19~😂

~~~

Sejak kejadian itu, pasti banyak yang bertanya bagaimana kabar Rinti bukan? Tenang, dia baik - baik saja.

Panah beracun yang menusuk tubuhnya bisa diatasi oleh tabib istana. Oh iya, soal ayah Rinti? Anggap saja angin lalu, Ratu Rosemary tidak mau berbicara lebih jauh, begitu juga dengan Rou. Ini memang masih menjadi teka - teki, tapi bukan tidak mungkin suatu saat nanti akan terpecahkan, sabar.

Kehidupan di negeri bulan kembali berjalan normal, apakah kalian masih ingat tentang bulan purnama yang akan muncul dan menjadi tanda mulainya peperangan di negeri sihir? Hari itu tidak lama lagi tiba. Berharap Rinti segera bisa mendapatkan kekuatannya agar negeri sihir dapat terselamatkan dari muslihat busuk Demdevill dan anak buahnya, Darknill.

Siang itu di padang, Floe dan Rinti sedang berlatih memanah. Anak panah yang dilontarkan oleh Rinti berkali-kali meleset dan tidak tepat sasaran. Ia mendengus. Floe hanya terkekeh pelan melihat Rinti yang kewalahan.

"Jangan menyerah Rin." Floe meletakkan alat panahnya ke tanah, mungkin ia butuh sedikit istirahat.

"Kenapa susah sekali," ucap Rinti mengeluh. Ia menendang asal diatas rumput layaknya anak bayi yang merengek minta susu.

"Begitu saja sudah menyerah. Bagaimana mau melindungi negeri bulan?" celoteh Floe yang hanya mendapat tatapan nanar dari Rinti.

Enak saja Floe, menurut Rinti Floe sama sekali tidak cocok untuk menjadi guru. Sedari tadi Rinti hanya terlihat seperti belajar otodidak, kalau Rinti gagal pasti Floe hanya bisa mencibirnya.

Tidak mau menyerah begitu saja, Rinti kembali memasang busur di alat panahnya. Ketika ia hendak memanah tiba - tiba saja sebuah tangan menahannya, memaksa ia memberhentikan aktivitasnya.

"Seperti ini, Rin." Eros ternyata orang yang berdiri di belakang Rinti, ia membantu Rinti untuk menggerakkan arah panah secara perlahan. Posisi mereka saat ini sangat dekat membuat Floe yang menyaksikan hanya memberengut kesal.

Jleb

Voila, anak panah yang dilepaskan oleh Rinti tepat mengenai sasaran. Jika saja Rinti mengikuti kejuaraan archery nomor recurve maka ia akan mendapat nilai tertinggi dan memboyong pulang medali emas, berdiri di podium tertinggi dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Oke stop, cukup mengkhayalnya.

Eros tersenyum, "Ternyata memang Floe adalah seseorang yang amatir, sudah hampir lima jam kalian disini dan baru satu anak panah yang melesat tepat sasaran itupun nanti aku yang mengajarinya."

"Rinti saja yang tidak bisa mengimplementasikan apa yang seharusnya dia pelajari dari aku," Floe mengibaskan rambutnya, nampak sedikit gerah.

"Lagian tanganmu itu jangan melengket terus sama Rinti, sudah selesaikan? Acara memanahnya? Sudah tepat sasaran kan?" Lanjutnya.

Rinti baru sadar jika posisinya dengan Eros belum berubah, badannya masih terhimpit oleh Eros. Ia bisa merasakan hembusan napas berbau menthol khas dari pria itu mendarat lembut di lehernya. Rinti akhirnya menjauh dari Eros dan segera mengemas peralatan memanahnya.

"Magic" The Princess Of The MoonTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon