[2017.10.03] JOSHUA (조슈아) - Distance

7.9K 399 4
                                    

Banyak orang yang bilang ulang tahun yang ke-17 adalah ulang tahun yang spesial bukan?

Tidak denganku.

Kenyataan yang kuterima tidak seperti yang kuharapkan. Orang tuaku sibuk bekerja, kakakku sibuk dengan kehidupan barunya bersama suaminya, dan dia pergi dan memilih menetap di kampung halamannya sejak dua tahun lalu.

Dia?

Joshua, siapa lagi?

Aku dengannya sudah bersahabat sejak kami masih sangat kecil, bahkan di mana ada aku di sana pasti ada Joshua.

Ia pernah membuat pernyataan yang sangat konyol tepat di ulang tahunku yang ke-15 dua tahun lalu, "Lihat saja nanti, aku akan melamarmu, aku tidak akan membiarkanmu bersama orang lain."

Dasar bocah, pikirku saat itu. Beberapa hari setelah dirinya mengucapkan pernyataan itu ia pindah ke kampung halamannya, menyedihkan.

Kesepian? Tentu saja.

Aku rasa orang tuaku lupa akan hari ini, super menyedihkan.

Karena belum ada satu orang pun yang mengucapkan selamat ulang tahun padaku. Yang kurasakan saat ini bukanlah sweet seventeen seperti yang dirasakan orang lain tapi bitter seventeen.

Teman-teman?

Memang aku punya teman selain Joshua?

Hahaha, tentu saja tidak.

Aku sangat pendiam, kecuali ketika bersama Joshua dan beberapa guru di sekolah.

Ting... Tong...

Tiba-tiba bel rumah berbunyi saat aku sedang menikmati keripik kentang sambil menonton drama kesukaanku.

Tanpa ba-bi-bu aku yang memang sedang sendirian di rumah beranjak untuk membuka pintu, agak sedikit was-was sebenarnya, siapa yang bertamu di siang hari bolong seperti ini?

Sebelumnya aku melihat dulu dari jendela siapa yang datang, dua orang laki-laki dengan pakaian merah lengkap dengan topi menunggu di depan pintu, di hadapannya terdapat... Oh, mereka pasti petugas ekspedisi.

Klek...

Mereka tersenyum saat aku pada akhirnya membuka pintu.

"Kami ingin mengantar paket untuk Alona."

"Saya sendiri."

"Kalau begitu tanda tangan di sini." Salah satu dari mereka menyodorkan kertas untukku tanda tangani, setelah selesai aku menyuruhnya untuk meletakkan paket yang cukup, ralat, sangat besar itu di dalam rumah.

Seperginya petugas ekspedisi tadi aku mulai memunculkan kebingunganku.

Siapa yang mengirimkan paket sebesar ini padaku?

Tunggu, tidak ada alamat pengirimnya.

Misterius. Membuatku takut saja.

Buka tidak?

Aku takut kalau isinya itu ternyata... bom?

Gila, gila, gila. Aku tidak pernah berbuat salah kepada siapapun tapi kenapa ada yang menerorku?

"Berdoa saja." Dengan rasa penasaran bercampur takut aku akhirnya memilih untuk membuka paket itu.















"HAPPY BIRTHDAY ALONA!!!"















Betapa terkejutnya aku saat Joshua tiba-tiba muncul dari dalam paket itu, di tangannya terdapat kue ulang tahun yang bertuliskan HAPPY 17TH BIRTHDAY ALONA di atasnya.

Aku tidak bisa menahannya lagi, air mataku jatuh, aku terharu, bahagia, sedih, semuanya menjadi satu.

"Bagaimana bisa?"

"Aku bisa melakukan apapun demi dirimu." Kini Joshua sudah memunculkan dirinya sepenuhnya, ia menarikku ke dalam pelukannya.

"Terima kasih."

"Aku bahagia bisa melihatmu bahagia, maafkan aku sudah meninggalkanmu dan membuatmu kesepian. Selamat ulang tahun yang ke-17 Alonaku."

THE END.

[SEVENTEEN FANFICTION] PROJECT / MY DAY - CompleteOù les histoires vivent. Découvrez maintenant