PART 18

13.3K 290 8
                                    

Buat semuanya.... enjoy your read....

PART 18

"Huaaaah", Salsa menjatuhkan tubuhnya diatas tempat tidurnya. Perjalanan ke Ancol tadi siang sudah sangat menguras tenaganya, membuatnya capek banget, yah walaupun cepat, dan disana mereka hanya makan lalu pulang, tetap aja capek, untunglah ini malam Minggu, malam buat santai habis-habisan bagi Salsa.

Tapi sayang….harapan tinggal harapan. Harapan Salsa untuk istirahat kandas juga. Karena pas pulang, dia harus segera mengantar om dan tantenya ke bandara, dan malamnya, rumahnya sangat ribut karena teman-temannya Vega sedang ngumpul disana.

Temen-temen Vega memang sering berkumpul di rumah Salsa pada akhir pekan. Rumah Salsa memang tidak luas, tapi pekarangannya itu cukup luas, dan ada sebuah balai kecil yang memang sengaja di buat Vega kalau-kalau temen-temennya itu pada datang kesana. Kalau dalam kondisi biasanya Salsa pasti mau bermain dengan teman-teman kakaknya itu, tapi kini....mendingan tidur aja deh, capek berat!!!!!.

Dan alhasil, inilah malam Minggu Salsa, penuh dengan suara berisik dari perkarangan, ditambah dengan kakinya yang terasa pegal-pegal dari tadi.

"Sal!", Rayan memanggil adiknya itu dari balik pintu kamarnnya.

Salsa bangkit dari tempat tidurnya, dengan lunglai dia berjalan ke arah pintu kamarnya, "Ada apa kak?.”

"Kok ngga gabung sama Vega sih? Biasanya kamu suka ikut nimbrung sama mereka.", Rayan memandang wajah adiknya yang sudah mengenakan pakaian tidur walau baru pukul delapan malam. Padahal biasanya Salsa suka banget ngumpul sama temen-temennya Vega, kata Salsa temen-temennya Vega itu lucu, dan ngasikkin, udah gitu seru. Makanya Rayan aneh dengan sikap adiknya hari ini dia ngga keluar dari kamarnya sejak tadi.

"Ngantuk berat nih kak.", jawab Salsa sambil menggaruk-garuk rambutnya.

"Ngantuk?", Rayan melirik kearah jam yang ada di kamar Salsa, masih pukul delapan kok, kok tumben Salsa udah ngantuk, biasanya anak itu tidur jam satu kalau malam Minggu, "Memangnya tadi lo kemana sih Sal? Kayanya lo capek banget ??", Rayan memandang Salsa dengan curiga.

Uugh....mati gue, tadi kan kak Rayan belum pulang waktu gue dianter pulang sama Azis, kalau dia tahu tadi gue pergi sama si Azis bisa-bisa kena kuliahan semaleman nih. "Tadi pergi sama anak-anak kak", jawab Salsa bohong.

Rayan menatap Salsa dengan curiga, "Pergi sih pergi. Tapi jangan sampai kecapean kaya gitu dong !....bla....bla....bla.....”

Salsa menunduk mendengarkan kuliahan Rayan. Tuh kan gue ngga bilang yang sebenernya aja kuliahannya udah panjang lebar kaya gini, kalau gue cerita yang sebenernya, duh ngga kebayang deh.

"Sal, ada temen lo tuh", Vega muncul dari pintu depan, dia melihat ke arah Salsa. Oh....lagi dikuliahin sama kak Rayan toh, pikirnya dalam hati.

"Siapa kak?", Salsa menoleh ke arah Vega. Rayan juga menoleh ke arah Vega.

"Ng.....", Vega ragu-ragu.

"Siapa Ga?", Rayan ngga sabaran.

Vega tetap diam, ragu untuk menyebutkan nama tamu yang sedang duduk didepan bersama temen-temennya untuk menemui Salsa.

"Ng....Ve...Verald", jawab Vega hati-hati.

Kelopak mata Rayan melebar, "Mau ngapain sih tuh anak?", tanpa banyak omong lagi Rayan berjalan keluar.

Salsa yang langsung panik melihat reaksi kakanya itu langsung mengikuti Rayan dari belakang ditemani oleh Vega.

"Duh. Kok dikasih tahu sih kak", Salsa menatap Vega dengan cemas.

Teen series : Are we still enemy ?Where stories live. Discover now