Chapter 2

1.9K 224 47
                                    

Biasakan vote sebelum membaca, dan komen setelah membaca.
Don't be silent readers gaes...












Happy Reading...















Ahra tersenyum-senyum sendiri sejak tadi siang, dia teringat kejadian lucu nan sial tadi pagi. Hingga tak sadar Jeonghan sedang berdiri di sampingnya dan menatapnya heran. Sampai dahi Ahra disentil oleh sang kakak, dan Ahra meringis pelan mengusap dahinya.

"Aish...appo," ringis Ahra sambil mendelik kepada Jeonghan. "Yakk...oppa, bisakah setidaknya kau membunyikan bel?"

"Aku sudah membunyikan bel berkali-kali 10 menit yang lalu, tapi adikku yang cantik ini tak kunjung membuka pintu. Untung saja aku masih ingat password apartemenmu. Kau sedang memikirkan apa sampai seperti itu eoh?" sungut Jeonghan sambil menghempaskan tubuhnya ke sofa.

"Ani. Aku hanya sedang senang oppa,"

"Eei...kau ini bukan orang yang pandai berbohong, cepat katakan ada apa atau aku tidak akan memberimu kabar besar di kantor hari ini," ucap Jeonghan sambil mengaduk-aduk isi tasnya.

"Ada kabar apa oppa? Jangan bilang kalau appa membawa namja itu ke kantor," jawab Ahra asal sambil bersadar pada sofa.

Jeonghan menoleh pada Ahra dan menatapnya heran, "Tumben kau pintar," dan melanjutkan kegiatannya mengaduk-aduk tas kecilnya.

"Aku sudah menduga appa akan melakukan hal itu. Apa yang harus kulakukan sekarang oppa? Aku sungguh tak ingin dijodohkan dengan namja itu, aku bahkan tidak mengenalnya," Ahra mengeratkan pelukannya pada bantal sofa dan menggigit bibir bawahnya.

Tak menjawab pertanyaan Ahra, Jeonghan menghentikan aktivitasnya ketika menemukan apa yang dicarinya, matanya berbinar memandangi kartu hitam itu. "Ah, ini dia," Jeonghan menyerahkan kartu itu kepada Ahra.

Ahra menegakkan kepalanya, menatap kartu itu lalu ganti menatap Jeonghan bingung.

Jeonghan menarik tangan Ahra, meletakkan kartu itu di telapak tangan Ahra, dan menatap adik perempuan satu-satunya itu.

"Gunakan kartu ini sebelum kadaluarsa. Kalau ada yang bertanya, tunjukkan kartu ini saja. Kuharap kau bisa mendapat sedikit pengalaman saat menggunakan kartu ini," Jeonghan mengusap puncak kepala Ahra pelan.

"Oppa pergi dulu ne, ada janji dengan teman," Jeonghan mengecup sekilas puncak kepala Ahra dan pergi meninggalkan Ahra yang termangu memandangi kartu hitam itu.




Yoon Ahra POV

Aku selesai mandi dan sedang berdiri di depan lemari bajuku, memilih baju apa yang akan kupakai. Aku melirik sekilas kartu hitam yang diberikan Jeonghan oppa tadi sore.

Shining Diamond Hotel & Club.

Bukankah itu nama sebuah club yang Soonyoung bilang tadi siang? Jadi itu adalah hotel yang mempunyai sebuah klub. Aku penasaran apa yang ada di dalam klub itu sehingga Jeonghan oppa menginginkan aku datang kesana untuk mencari pengalaman. Lagipula pengalaman apa yang menurutnya harus aku coba? Aku sungguh penasaran dan sekarang aku sudah menjatuhkan pilihanku pada backless mini dress warna hitam.

 Lagipula pengalaman apa yang menurutnya harus aku coba? Aku sungguh penasaran dan sekarang aku sudah menjatuhkan pilihanku pada backless mini dress warna hitam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Will You Marry Me? [COMPLETED]Where stories live. Discover now