Chapter 18

1K 92 35
                                    

Budayakan Vote sebelum membaca dan tinggalin komen setelah membaca.



Don't be silent readers juseyo...













Happy Reading...


































Sinar matahari menerobos masuk melalui sela korden jendela kaca, menyinari sepasang makhluk yang sedang tertidur pulas. Sang wanita terbangun dan berjalan pelan menuju kamar mandi, melakukan kegiatan rutin paginya. Lalu kembali ke ranjang dan membuka selimut, hendak membangunkan suaminya.

"Josh... wake up honey, it's a...Gosh!!!" Ahra memekik dan mundur selangkah melihat lelaki yang tidur di ranjangnya itu bersurai hitam pekat, padahal rambut Joshua coklat terang.

Lelaki itu bergerak pelan, menggeliat, menguap, lalu membuka matanya yang sipit, tersenyum memandang Ahra yang ternganga.

"Good morning Ahra-ya, good morning Joshua junior," sapanya, berdiri dan mengelus pelan perut Ahra lalu menuju kamar mandi, mengabaikan Ahra yang masih terkejut.

Ahra mengerjapkan matanya, menghembuskan nafas dengan kasar dan bergumam, "Apa yang sudah kau lakukan semalam Yoon Ahra??" lalu beranjak keluar kamar.

Ahra sedang duduk di sofa di depan tv ketika Soonyoung keluar dari kamar. Tangannya sibuk mengupas kulit apel dengan sebuah pisau kecil, matanya tak lepas menatap tv.

"Jangan memainkan pisau sambil menonton tv Ahra-ya, jarimu bisa terluka," Soonyoung duduk di sebelah Ahra, menatap tangan Ahra khawatir.

"Diamlah... ini sedang seru," Ahra tak bisa memalingkan pandangannya dari tv, dan Soonyoung tak mengalihkan pandangannya dari tangan Ahra. 

"Aaaahhh..." tiba-tiba Ahra memekik, membuat Soonyoung kaget lalu menyambar jari Ahra, langsung menghisapnya tanpa berpikir.

Ahra mendengus geli melihat perlakuan Soonyoung, lalu menarik jarinya yang dihisap mulut Soonyoung dan menepuk dahi lelaki itu.

"Aku tak apa Soonyoung-ah,"

"Lalu kenapa kau berteriak barusan?"

"Psikopat sialan itu lari," jawab Ahra, menggedikkan kepalanya ke arah tv.

Soonyoung meraih apel dan pisau di pangkuan Ahra, lalu mengupasnya perlahan, memotongnya kecil-kecil dan menyuapkannya ke Ahra. Soonyoung menyuapkan potongan demi potongan ke mulut Ahra. Saat potongan terakhir, Soonyoung sengaja menjejalkan potongan apel itu ke mulutnya sendiri, membuat Ahra memukuli pundaknya dengan beringas, Soonyoung tergelak.

"Kau tak lapar?" tanya Soonyoung saat pukulan Ahra berhenti.

Ahra menggeleng, "Aku ingin sup buah," Ahra mempoutkan bibirnya.

"Akuu tahu restoran enak tak jauh dari sini, kajja kita jalan kaki kesana," Soonyoung berdiri, mengulurkan tangannya pada Ahra.


















***




















Joshua meletakkan ponselnya di meja, lalu bersandar di punggung sofa dan mengusap wajahnya kasar.

"Kembalilah kalau kau lelah nak. Istrimu lebih membutuhkanmu sekarang, lagipula dia sedang hamil," ucap Mrs. Hong sambil merapikan selimut Mr. Hong yang sedang terlelap di ranjang pasien.

"Tapi aku khawatir pada Papa,"

"Papamu tak apa. Dia lelaki yang kuat. Lagipula masa kritisnya sudah lewat, kau tak perlu terlalu khawatir nak,"

Will You Marry Me? [COMPLETED]Where stories live. Discover now