Chapter 3

1.7K 180 43
                                    

Biasakan vote sebelum membaca, dan biasakan komen juga setelah membaca, please don't be silent readers gaes...














Happy reading...












Mereka berdua saling memandang cukup lama, sama-sama menahan napas. Tangan kanan Soonyoung beralih mengelus pipi Ahra pelan, ibu jarinya singgah ke dagu Ahra, menariknya lembut. Soonyoung memiringkan kepalanya dan mendekatkan wajahnya perlahan, matanya terpaku pada bibir Ahra.

Ahra memejamkan matanya, yakin dengan apa yang terjadi selanjutnya. Soonyoung mengecup bibir Ahra, sementara Ahra masih diam dengan mata terpejam, tak tahu apa yang harus dilakukan, gadis itu hanya bisa meremas pundak Soonyoung.

Entah dorongan dari mana tangan kiri Soonyoung akhirnya naik dan mengusap punggung Ahra yang terbuka, membuat tubuh Ahra mengejang. Ahra menggerakkan bibirnya balas mengecup bibir Soonyoung, dan tanpa disadari kedua tangannya naik dan menarik tengkuk Soonyoung mendekat.

Ahra sungguh menikmati apa yang dilakukan Soonyoung kepadanya. Dia baru tahu bahwa berciuman itu bisa membuat perutnya terasa geli seperti ada berjuta kupu-kupu terbang disana. Dan usapan Soonyoung pada punggungnya membuatnya kehilangan akal sehat, tubuhnya bergelenyar merasakan sesuatu yang baru dan asing yang belum pernah dirasakannya.

Soonyoung melepaskan kecupan bibirnya. Ahra masih terpejam dan terengah, tangannya mencengkeram tengkuk Soonyoung, debaran jantungnya benar-benar membuatnya gila. Sementara Soonyoung tersenyum miring, memandangi bibir Ahra yg berkilat basah karena salivanya. Ibu jarinya mengusap bibir bawah Ahra dan gadis itu membuka matanya perlahan.

"Apakah itu tadi ciuman pertamamu, hmm?" tanya Soonyoung menggoda. Pipi Ahra merona, membuat Soonyoung gemas. Soonyoung mengecup bibir Ahra sekilas.

"Besok aku akan menjemputmu jam 8 malam. Kita pergi bersama ke club. Kajja, kuantar pulang. Kecuali kau ingin disini bersamaku sampai pagi. Tapi aku tak bisa menjamin kau bisa tidur dengan tenang," Soonyoung menunjukkan smirk'nya. Ahra mencubit perut Soonyoung, dan Soonyoung tergelak.

"Kau ini sungguh mesum sekali Tuan Kwon Soonyoung," Ahra melepaskan pelukan Soonyoung perlahan, dan meraih clutch'nya yang berada di atas ranjang.

Mereka beriringan keluar dari suite, Soonyoung menutup pintu di belakangnya.

"Satu lagi, jangan memakai gaun seperti ini lagi, kau bisa membuat namja manapun gila. Tapi kau bisa memakainya hanya saat aku bersamamu," bisik Soonyoung di telinga Ahra, membuat Ahra merinding.






***







Sudah hampir tengah malam, Ahra berbaring gelisah di atas ranjangnya. Sesekali dia menahan senyum sambil membenamkan wajahnya di bantal dengan gemas. Hari ini adalah hari yang luar biasa untuknya. Ingatan tentang apa yang dilakukannya seharian ini dengan Soonyoung membuat dia ingin menjerit senang. Dia harus mengucapkan terima kasih pada Jeonghan oppa besok di kantor. Dan mengingat tentang kantor, hati Ahra kembali muram, Ahra merasa harus menghentikan hibernasi-nya dan kembali bekerja besok.

Ponsel Ahra bendenting, menandakan sebuah pesan masuk. Ahra meraih ponselnya dan tersenyum senang melihat pesan yang baru saja masuk.

From : Soonyoung

Aku tahu kau sedang memikirkanku. Jangan tidur terlalu malam.

Will You Marry Me? [COMPLETED]Where stories live. Discover now