Chapter 6

1.6K 131 33
                                    

Biasakan Vote sebelum membaca, dan komen juga setelah baca.
Don't be silent readers juseyo...









Happy Reading...













Sinar matahari masuk melalui celah kaca jendela, menyinari sepasang manusia yang sedang tidur berpelukan dengan erat. Soonyoung sudah bangun dari tadi, dia hanya sibuk menikmati wajah Ahra yang sedang tidur. Ahra terlihat begitu cantik, apalagi dalam keadaan polos seperti ini. Jari-jari tangan Soonyoung menggelitik punggung Ahra, membuat pola abstrak kecil melingkar disana. Punggung Ahra bergerak-gerak pelan, dan lengannya semakin mengeratkan pelukannya pada Soonyoung.

"Sampai kapan kau akan menempel terus seperti ini Puteri Tidur?" Soonyoung mengecup hidung Ahra, membuat Ahra tersenyum dalam tidurnya.

"Hari ini aku libur Soonyoung-ah, tak bisakah kita disini seharian?" rengek Ahra, semakin bersembunyi dalam pelukan Soonyoung.

"Bilang saja kau ingin lagi kan," goda Soonyoung, berakibat cubitan Ahra melayang beruntun ke perutnya, membuatnya tergelak dan melepaskan pelukannya. Ahra terus saja mencubit perut Soonyoung, hingga Soonyoung bangkit dan mengungkung Ahra di bawahnya. Mereka bertatapan sejenak kemudian akhirnya berciuman lembut. Soonyoung mengusap pinggang Ahra pelan.

"Kau ingin kemana hari ini?"tanya Soonyoung setelah ciuman mereka terlepas.

"Sudah kubilang aku tidak suka keluar rumah. Aku lebih suka menghabiskan waktu di apartemenku, menonton film atau membaca buku," jawab Ahra malas, lalu duduk dan merapikan rambutnya. Menatap ke sekeliling kamar dan mencari bajunya.

 "Apa kau tak pernah pergi keluar selain ke tempat kerjamu?" Soonyoung ikut terduduk 

"Ke rumahku? Aku jarang pulang kesana. Aku memutuskan untuk pindah ke apartemen agar appa tak semakin mengaturku. Hanya kadang aku rindu pada eomma, Jeonghan oppa dan para bibi pengurus rumah tangga," jawab Ahra datar, dia menemukan bajunya di dekat sofa, lalu mengambilnya dan pergi mandi.

Ahra keluar dari kamar mandi dan mengenakan bathrobe, tak menemukan Soonyoung di ranjang. Dia melirik dua gelas kopi panas di atas meja kecil dekat sofa, dan melihat Soonyoung sedang berada di balkon memunggunginya. Entah mengapa hatinya berdesir sekaligus merasa nyaman jika berada di dekat Soonyoung. Dia tak memikirkan hal lainnya selain dekat dengan Soonyoung. Soonyoung miliknya, setidaknya untuk 3 bulan ini.

***

Kwon Soonyoung POV

Aku menunduk dan tersenyum merasakan sebuah lengan kecil melingkari pinggangku. Kuusap tangannya pelan. Kepalanya menempel di punggungku, rasanya hangat. Sudah lama aku tak merasakan kehangatan pelukan seperti ini. Bisakah kita seperti ini terus Ahra-ya??

Jika kau tak bilang bahwa kau sudah dijodohkan, aku sudah pasti tengah merayumu untuk jadi pacarku sekarang. Aku merasakan hal yang berbeda ketika denganmu. Dan setelah semalam, aku benar-benar tak tahu kenapa otak dan pikiranku terus dipenuhi semua hal tentangmu. Inginku berhenti dari pekerjaan sialan ini dan membangun studio tariku secepatnya. Aku tak ingin terlalu lama menjadi laki-laki sewaan seperti ini. 

Dan laki-laki mana yang tega merebut keperawananmu tanpa hati sepertiku? Kau bisa salahkan nafsu binatangku, tapi tetap saja itu adalah aku. Aku yang menginginkanmu. Tanpa peduli kau adalah milik seseorang. Demi Tuhan aku benar-benar laki-laki yang brengsek. Jika appa-mu menghajarku sekarang pun, itu hal yang sangat pantas sekali kudapatkan.

"Mandilah, kau bau," ucapnya cemberut tapi tetap mengendusi punggungku.

Aku berbalik menatapnya, "Ahra-ya, jika ada orang yang bertanya denganmu siapa aku bagimu, kau akan menjawab apa?"

Will You Marry Me? [COMPLETED]Where stories live. Discover now