Chapter 16

1K 98 38
                                    

Budayakan Vote sebelum membaca dan komen setelah membaca.

Dont be silent readers juseyo...




















Happy Reading...





















Seorang laki-laki paruh baya sedang berjalan mondar-mandir di sebuah ruangan kecil. Di depannya terlihat seorang gadis memakai gaun putih panjang yang indah sedang duduk dan memegang sebuah buket bunga berwarna putih dan pink.

"Appa, tak bisakah kau duduk?? Aku pusing melihatmu mondar mandir begitu," gadis itu memejamkan matanya, terlihat tenang.

"Bagaimana kau bisa tenang dalam keadaan seperti ini Ahra-ya?? Seharusnya kau gugup," laki-laki paruh baya itu tetap mondar-mandir, kali ini sambil meremas-remas tangannya.

"Appa, yang menikah itu aku, bukan appa, kenapa appa yang gugup?" Ahra terkekeh, "Kemarilah,"

Hyunbin duduk di samping Ahra, Ahra meremas tangan lelaki itu, mencoba menenangkannya.

"Tenanglah appa, aku hanya akan menikah, bukan mau pergi ke luar angkasa. Bukankah ini yang appa inginkan? Melihatku menikah dengan namja pilihan appa? Setidaknya tersenyumlah, arra?" 

Hyunbin menatap wajah putrinya sendu, "Benar, kau sudah dewasa sayang, maafkan appa. Appa hanya tak percaya kau sudah akan menjadi milik orang lain," Ahra tersenyum.

Seseorang membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan kecil itu, Yoon Jeonghan.

"Baiklah, sudah saatnya kalian keluar. Hati-hati jalannya, jangan sampai tersandung ne," tambah Jeonghan, memegang pundak adik semata wayangnya.

"Ne oppa, gomawoyo," Ahra mengangguk lalu berdiri dan meraih tangan appa'nya yang terulur.

Lalu Ahra menggenggam lengan appa'nya dan berjalan pelan menyusuri lorong kecil menuju altar gereja yang bertabur kelopak bunga warna putih. Ahra memandang kagum pemandangan di sekitarnya yang berwarna putih. Tapi dia lebih kagum melihat sosok di depan pendeta sana, Joshua berdiri dengan tampannya dibalut tuxedo berwarna hitam dan tersenyum memandangnya. Oh Tuhan, dada Ahra berdesir melihat senyuman Joshua.

Hyunbin menggenggam tangan Ahra dan meletakkannya di tangan Joshua, "Jaga putriku nak,"

"I will, abeoji," bisik Joshua.

Pemberkatan berjalan lancar, diiringi debaran jantung kedua pengantin yang mengucapkan janji suci mereka. Setelah sebuah ciuman lembut yang menyatukan bibir mereka berdua, semua para tamu undangan yang hadir bertepuk tangan.

Teras gereja itu begitu ramai, mengantarkan sepasang pengantin yang tersenyum dan mengucapkan terima kasih pada semua kerabat yang datang mengucapkan selamat.

Di seberang jalan, terlihat sebuah mobil sedan hitam berkaca gelap tengah berhenti. Sang pengemudi yang mengenakan snapback hitam dan masker hitam memandang kosong ke arah spion di sisi kirinya yang terdapat pantulan sepasang pengantin bahagia yang baru saja menikah itu. Sang pengemudi mencengkeram erat kemudi lalu menyalakan mesin mobilnya, dan pergi.














***






















Soonyoung berjalan gontai ke klub Seungcheol. Dia masuk melalui pintu depan, membuat semua pelayan yang sedang bersih-bersih terheran-heran. 

"Hei hyung...tumben kau kesini siang-siang begini, ad-..." 

"Berikan aku vodka. Sekarang," Soonyoung memutus kata-kata Vernon.

Will You Marry Me? [COMPLETED]Where stories live. Discover now