Chapter 32 : Lie

12.3K 866 17
                                    

"Tidak."

Aku melirik sekilas kearah Gerald yang tengah menatapku dengan tampang tidak terimanya.

"Kau tidak mencintai, Carolyn? Jadi, kau--"

"Apa kau tidak bisa menilai orang yang sedang bercanda atau tidak, Simmon?" Tanyaku sambil menatapnya dan Gerald langsung menatapku juga sambil mengerutkan dahinya.

Selang beberapa detik kemudian ekspresi wajahnya kembali seperti semula.

"Ekspresimu sama saja, Roper.. Tidak ada guratan candaan pada wajahmu.. Jadi, maaf jika aku tidak bisa menilai ucapanmu tadi.." Aku membalas ucapannya dengan memutarkan bola mataku malas.

"Dengarkan aku, pig.. Aku mencintai Carolyn dan selamanya akan tetap begitu.. Dia cinta pertamaku." Ucapku memberitahunya.

"Shit! Kau memanggilku dengan sebutan babi?" Tanyanya kesal dan tidak terima. Aku hanya menggidikkan bahuku acuh, kemudian kembali fokus untuk menonton tv.

"Ge, mengapa kau menatap Nick seperti itu?" Suara Carolyn langsung membuatku meboleh ke belakang. Ia tengah berdiri sambil menatap Gerald.

"Kekasihmu memanggilku dengan sebutan babi.." Seketika itu pula, Carolyn langsung tertawa dan aku hanya tersenyum menatap Gerald, seakan aku memberikan tatapan kemenangan padanya. Lihat, bahkan Carolyn setuju jika kau seperti babi. Aku tertawa dalam hati.

"Eum, begini.. Aku hanya ingin mengatakan bahwa makan siang akan segera siap. Jadi, bersiaplah." Ucap Carolyn kemudian melesat pergi kearah dapur.

Aku mematikan tv dan langsung beranjak dari dudukku. Aku menatap Gerald yang tengah berdiri didepan meja.

"Apa yang kau lakukan disana?" Tanyaku menatap Gerald dan ia menoleh menatapku.

"Sepertinya ini enak.." Jawab si rakus itu sambil menjinjing kantung plastik yang terdapat satu box cupcakes. Ia tersenyum lebar sambil menaik turunkan alisnya.

"Itu milikku.. Letakkan itu ditempat asalnya." Perintahku dengan nada datarku.

"Apa aku boleh meminta sedikit?" Tanyanya.

"Tidak."

"Hanya satu."

"Tidak."

"Ayolah, hanya satu.. Aku tidak akan meminta lagi." Rengeknya lagi.

"Tidak."

Dan seketika itu pula, Gerald langsung mendengus kesal, lalu ia meletakkan box cupcakes yang berada didalam kantung plastik itu diatas meja kembali.

Aku mengabaikannya yang sedang kesal dan memutuskan untuk berjalan menuju keruang makan.

Aku menatap Carolyn yang sudah duduk dihadapanku dan juga Gerald.

"Lasagna?" Tanya Gerald dan Carolyn langsung mengangguk.

"Ah.. Aku baru ingat kalau kau tidak suka lasagna.." Ucap Carolyn sambil menepuk dahinya.

"Kau melupakan itu, Carry.." Carolyn langsung terkekeh.

"Kau bisa memakan cupcakes yang ada diatas meja.." Ucapan Carolyn langsung membuat tidak setuju.

"Tidak! Itu milikku." Bantahku.

"Tapi, ku pikir kau sedang tidak selera untuk memakan cupcakes.." Ucap Carolyn dan aku langsung menaikkan satu alisku keatas sambil menatapnya.

Dia sok tau.

"Aku tidak mengatakan apapun.. Cupcakes itu tetap untukku.." Aku membantah ucapannya kemudian menyuapkan sesuap lasagna kemulutmu.

You Are Mine Ms.NelsonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang