Chapter 50

5.6K 285 14
                                    

Aku merangkul tangannya, menuntunnya dengan sabar untuk masuk kedalam apartemenku.

Dia tidak seharusnya pulang jika terus mengeluh merasakan sakit dibagian kakinya dan rasanya ini juga salahku karena menyetujui keinginannya.

"Disini saja." Nick menahanku ketika kami berada diruang santai, pun aku langsung menurutinya. Dia duduk diatas sofa dengan pelan.

Setelah itu dia meringis, mungkin kakinya terasa nyeri kembali.

"Nick, aku takut jika akan terjadi hal buruk pada kakimu. Sebaiknya kita kembali ke rumah sakit."

Nick langsung berdecak tidak suka kemudian menyandarkan kepalanya disisi sofa.

"Jangan lagi, oke? Aku cukup kuat untuk menahannya."

Malas menanggapi, aku langsung memutar bola mataku dan kemudian berjalan ke dapur untuk membuatkannya brocolli soup dan teh untuk makan malam, aku tidak berfikir bahwa akan membuatkannya bubur karena aku tahu kalau Nick benar-benar membenci makanan itu.

Setelah setengah jam berlalu, aku mengajak Nick untuk segera makan malam. Aku membantunya untuk berdiiri dan berjalan menuju ke meja makan.

Dia duduk dengan tenang. Aku memperhatikannya untuk beberapa saat, alisnya saling bertautan ketika aku menyodorkannya semangkuk brocolli soup.

"Soup?"

Aku menganggukkan kepalaku, "Brocolli soup baik untuk tulangmu." Kataku kemudian aku berusaha untuk memotong meatloafku.

"Kau memberikanku makanan aneh seperti ini, sedangkan kau sendiri memakan makanan yang enak." Katanya sedikir sinis.

Aku mendongak dari piringku menatapi Nick. "Baiklah, akan ku tukar." Kataku. Pun aku langsung segera menukar brocolli soupnya dengan meatloafku, tapi dia langsung menahan tanganku.

"Tidak, tidak perlu."

Lagi, aku dibuat bingung olehnya. Dia menyantap soupnya dengan alis yang saling bertautan, "Tidak enak?"

Dia menggelengkan kepalanya, "Enak." Jawabnya singkat.

Aku tahu bahwa dia sangat tidak menyukai sayur, tapi ini demi kebaikannya, jadi apapun harus dia makan dengan senang hati.

"Setelah ini kau harus minum obat." Aku memberikan peringatan padanya dan dia hanya diam saja. Seolah pasrah.

________

Aku menyaksikan Nick yang sedang tertidur pulas diatas kasur. Mungkin ini efek samping dari obatnya.

Entah mengapa ini seperti sebuah favorit tersendiri kalau melihat Nick yang sedang tertidur. Bagaikan ciptaan Tuhan yang paling indah. Seolah keburukan yang dimilikinya seakan hilang dalam sekejap mata, karena wajah polosnya.

Aku mencintainya. Entah alasannya apa, tapi aku benar-benar mencintainya.

Dia membuka matanya perlahan, kemudian menatapiku, "Bisakah kau ambilkan aku minum? Aku haus." Katanya dan aku langsung mengambilkannya minum lalu menyuruhnya untuk mengubah posisinya menjadi setemgah duduk.

Dia meneguk air putih hingga habis setengah, setelah itu aku menaruh gelasnya diatas nakas dan menyuruhnya untuk tidur kembali.

"Kau tidak tidur?" Tanyanya dan aku menggelengkan kepalaku.

"Aku belum mengantuk. Tidurlah lagi, Nick. Kau butuh istirahat yang banyak."

Dia menghelakan nafasnya pelan kemudian menarik tanganku dan memeluknya, "Tetaplah seperti ini." Katanya kemudian memejamkan matanya.

You Are Mine Ms.NelsonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang