Chapter 44

7.4K 494 21
                                    

NORMAL POV

Nick merasa kosong saat ia sudah menginjakkan kakinya kembali disekolah barunya. Biasanya ia datang ke sekolah bersama dengan Caroline, akan tetapi sekarang berbeda, ia hanya sendiri tanpa gadis itu.

Ia menghelakan nafas kasar kemudian berjalan sesantai mungkin, menghiraukan beberapa pujian yang terlontar dari mulut gadis-gadis yang menyukainya.

Sesampainya ia dikelas, dengan cepat teman sebangkunya langsung merangkul pundak Nick dengan memberikan cengiran khasnya.

"Sudah seminggu terakhir ini kau tidak datang ke sekolah. Kau tahu? Aku merindukanmu." Nick yang mendengar itu langsung memutarkan bola matanya malas.

"Berhentilah untuk melontarkan omongan menjijikan itu." Sembur Nick dan itu cukup membuat pria yang ada disampingnya langsung tertawa.

"Ayolah, Nick... Bukan aku saja yang merindukanmu. Ms.Hile juga sangat merindukanmu. Ia selalu berguman tidak jelas saat kau tidak datang ke sekolah seminggu ini."

"Bob, sungguh, aku tidak peduli." Balas Nick cepat, ketanggung malas.

"Apa yang membuatmu tidak berangkat ke sekolah? Dan sepertinya peri cantikmu itu juga tidak masuk sekolah seminggu terakhir ini." Kata Bob sambil menatapi Nick yang sedang menatap lurus kedepan.

"Dia sakit." Alis Boby langsung menaut menjadi satu.

"Sakit?"

Nick menganggung, lemas. Perasaan aneh terus menyerbunya ketika wajah Caroline yang sedang tertawa bahagia terus terngiang didalam pikirannya.

Tapi dengan cepat, ia menepis perasaan aneh itu yang ada didalam pikirannya. Mantra yang selalu ia ucapkan akhir-akhir ini selalu mendomisilinya Aku dan Caroline akan baik-baik saja.

Tidak lama kemudian, guru berambut pirang itu masuk kedalam kelas. Sebelum mendaratkan pantatnya diatas kursi, ia tanpak meneliti semua muridnya untuk memastikan kalau muridnya masuk didalam kelas tanpa ada yang terlambat.

Dengan cepat pandangamnya terarah pada Nick yang tengah memasang tampang datar. Wajah wanita setengah baya itu berubah menjadi garang ketika menatap Nick, siap dengan rotan yang selalu ia bawa.

"Nicolas Roper." Dengan cepat Nick mendongak, menatap wanita setengah baya itu dengan cepat.

"Ya?"

"Darimana saja kau ini? Seminggu tidak ada kabar sama sekali! Kau ini sebenarnya niat sekolah atau tidak?" Tanya guru itu sedikit jengkel.

"Aku sibuk dan tidak bisa diganggu." Jawab Nick asal.

"Sibuk? Seorang berandalan sepertimu bisa sibuk? Selain membuat ulah disekolah kau juga sering membolos di saat pelajaran saya." Suara itu masih menggelegar diruangan yang luas itu. Sepertinya guru itu masih tidak bisa melupakan masalah-masalah yang menyangkut Nicolas Roper yang selalu bertengkar dengan Aaron Flack.

"Pelajar yang ibu ajarkan sangat membosankan, maka dari itu saya memilih untuk tidak masuk kedalam kelas anda." Jawab Nick sembarangan yang mana mampu membuat guru pirang itu melototkan matanya, sedangkan murid-murid yang ada dikelas tanpak merutuki ucapan Nick yang dengan beraninya melawan guru killer seperti Ms.Hile.

"Dengan beraninya kau mengatakan itu!" Sentak guru itu sambil menyodorkan rotan panjangnya kearah Nick, tampak ingin memukul pria itu namun ia mengurungkan niatnya.

"Aku mengatakan yang sebenarnya." Jawab Nick malas.

"Keluar dari kelas saya dan berdiri ditengah lapangan sampai jam istirahat selesai nanti." Kata guru pirang itu.

You Are Mine Ms.NelsonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang