- 12 -

167 8 0
                                    


Teng! Aku membuka mata tepat jam tujuh! Ini adalah rekor aku bangun paling pagi selama liburan. Pagi ini berbeda, aku bangun bak ada dorongan kuat yang keluar dari dalam tubuhku. Aku tak tahu ini telepati Rob atau apa yang pasti aku bangun tepat jam tujuh. Ku singkirkan selimut, aku duduk sejenak untuk mengumpulkan nyawa. Disa masih tidur, dengkuran halusnya dapat ku dengar dari sela-sela selimut yang menutupi tubuhnya.

Ku raih HP ku yang tergeletak di atas meja belajar Disa. Ada satu pesan belum terbaca. Ha? Dari Mas Ello? Tumben dia kirim pesan pagi-pagi gini.

Hai Zel, gmn kbr? Kpn plg? Mas Kngen nih wakakakakak.
K Skten lg yok :)

Aku menghembuskan nafas berat. Mas Ello belum tahu cerita. Demi apapun aku tak mau ke Sekaten lagi. Aku sudah bertemu dengan orang yang ku cari di sini. Bila Mas Ello tahu, pasti dia syok berat dan akan berteriak dengan hebohnya. Atau mungkin dia tak percaya dengan omonganku kalau aku bertemu Rob di rumah Disa. Aku kembali menatap layar HP, lalu ku balas pesan dari Mas Ello.

Aku jg kgen, msh 3 hri lg.
Aku gk mw k skten!

Aku meletakkan HP dan berjalan menuju kamar mandi. Aku tak tahu jam brapa Rob akan datang menjemputku, yang pasti bersiap diri lebih cepat lebih baik. Daripada dia menunggu lama, kan kasihan.

Selesai mandi aku berganti baju rumah. Aku mengobok-obok isi ranselku dan hanya menemukan baju kerah berwarna pink dan skinny jeans yang ku rasa pantas untuk ku pakai keluar rumah.

Aku bingung pakaian apa yang harus ku kenakan selain ini? Aku malah membawa banyak baju rumah jelek karena aku yakin tak akan pergi kemana-mana saat menginap di rumah Disa. Kini jadi penyesalan.

Aku juga tak membawa bedak dan lipstick. Semuanya ku tinggal di rumah Mas Ello. Mengingat aku tak akan pergi ke acara penting saat main ke rumah Disa. Beh, memangnya pergi dengan Rob itu termasuk acara penting? Hmm, ya.

Drrttttttt..... Hp ku bergetar hebat sampai hampir jatuh dari meja. Kalau sudah heboh begini, pasti dari Mas Ello.

Y udh klo gtu k Indomaret aja. Hti2 kmu d sna.

Aku membaca pesan dari Mas Ello dan kembali melemparkan HP ku ke atas meja. Memang nggak nyambung! Apa hubungannya dengan Indomaret? Aku heran kenapa Mas Ello terobsesi dengan minimarket franchise itu? Jangan-jangan dia pernah kerja disana. Sebagai tukang parkirnya.

"La.. La.." Disa memanggil namaku dari balik selimut.

"Apa Dis?" Sebenarnya dia sudah bangun atau belum sih?

"La.."

"Oii!!" Aku naik ke atas spring bed dan menarik selimutnya, gadis bermata besar itu langsung melotot kaget.

"Gila! Kamu pikir aku ngingau?" Disa terduduk sambil mengucek matanya.

"Kamu sih manggil-manggil aku kayak orang mabuk gitu."

"Weh, tumben udah mandi?" Disa mengerjap-ngerjapkan matanya yang masih banyak kotoran.

"Kan mau ke distro."

"Lain lah ya persiapannya kalau Ben yang jemput hahaha."

"Ah Dis, apaan sih!" Semburku sewot.

"Coba kalo jalan sama Mas Angga, aku yakin kamu belum bangun."

Tapi benar apa yang dikatakan Disa, aku bisa bangun lebih pagi mungkin karena faktor psikologis akan pergi bersama Rob. Aku diam dan kembali membongkar ransel, siapa tahu ada baju yang lebih bagus lagi.

IZINKAN AKU MEMILIH [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now