Kau menyebutnya putih
Sedang di mataku sungguh jingga
Kau senang berlari menggapainya
Sedang aku memilih rebah menikmatinyaLampion-lampion bergelantungan
Di beranda masa kecil kita
Tersudut, tak terjangkau tangan lain
Hanya kita berdua, Kawan!Kini ....
Lampion itu suram
Tawarkan keremangan bernada sendu
Aku masih sering memandanginya
Sejenak ketika lelah membanting cangkul
Sedang kau tak pernah ada
Tugasmu selaku dokter mencipta rindu untuknya
Lampion kenangan
Cahaya persahabatan yang memudarMakassar, 09 Oktober 2016
YOU ARE READING
Senandung Dawai Hati
PoetryKumpulan puisi yang sudah diterbitkan dalam berbagai antologi bersama, untuk event, dan beragam puisi lainnya. High Rank: # 302 in Poetry 25 Agustus 2017 # 491 in Poetry 27 Juni 2017 # 533 in Poetry 23 Juni 2017