So.. Goodbye?

4.8K 301 4
                                    

Seorang lelaki masih berdiam diri di perhentian bus malam itu. Meski sudah puluhan bus berhenti lalu berjalan lagi, dan puluhan pasang mata menatapnya aneh. Dia tak bergeming dari tempatnya sebelum tepat tengah malam setiap harinya.

Johnny Seo, lelaki kebangsaan Amerika yang dikenal dengan seorang yang sangat periang dan optimis, tapi sejak kepergian kekasihnya;mungkin lebih tepatnya mantan, dia merasa dunianya tercabik.

"Hyung.. Maafkan aku.. Aku harus pergi, kau harus melupakanku hyung, mulailah hidupmu dengan orang baru, tapi percayalah aku masih sangat dan akan selalu mencintaimu. Meski aku yakin suatu saat kita akan bertemu lagi, tapi kau tak perlu menunggu kepulanganku. Jaga dirimu hyung". Masih terngiang dikepalanya, ketika suara indah itu mengucap perpisahan yang dia tak pernah bayangkan. Masih terlintas dipikirannya wajah manis lelaki itu yang berurai air mata namun masih memaksa tersenyum.

Meski berjuta kali Johnny meminta kekasihnya untuk tinggal, dia tetap tak bisa. Kekuasaan selalu memaksanya menelan pahitnya sakit hati. "Tidak Jay.. Please stay, please.. I need you..". Kala itu dia sudah mengiba seperti pengemis, bahkan bersujud. Namun hentakan kuat menarik tubuh kekasihnya, membawanya secara paksa, dan meninggalkan Johnny seorang diri dalam kekosongan.

Setiap hari dalam dua tahun ini, tak pernah dilewatkannya menunggu kekasihnya di perhentian bus seperti yang dulu biasa mereka lakukan. Menunggu kepulangan kekasihnya yang entah ada dimana dan bagaimana kabarnya.

Meski setiap hari Johnny bisa melalui harinya dengan baik, berpura-pura semuanya baik-baik saja, namun tetap saja dia selalu merasa dunianya kosong. Ada yang hilang dari bagian hidupnya. Kekosongan hatinya tak bisa diisi dengan apapun kecuali kekasihnya itu.

 Kekosongan hatinya tak bisa diisi dengan apapun kecuali kekasihnya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

Gemuruh hujan tak juga meredamkan suara isakan Jaehyun, baginya suara itu begitu menggema ditelinganya. Johnny benar-benar tak mengerti apa yang terjadi, dia sudah memeluk kekasihnya itu, mencoba mencari apapun untuk membuatnya berhenti menangis, namun tak satupun bisa membuatnya diam. Akhirnya ia hanya memeluk Jaehyun dalam dekapannya sampai lelaki itu sedikit tenang, "Hyung.. Appa.. Dia.. dia bilang.. Dia sudah tau hubungan kita", isakan Jaehyun bercampur dengan kata-katanya membuatnya terdengar lucu, biasanya Johnny akan tersenyum gemas, namun kali ini wajahnya menegang dan pucat. Apakah perpisahan sudah didepan mata? Batinnya.

Namun Johnny tak ingin kekasihnya semakin bersedih, sejak awal mereka tau hubungan mereka memang terlalu beresiko, "It's okay, Honey.. everything will be okay, i promise.. now please, stop crying okay.. kau tau melihatmu menangis sangat menyakitkan bagiku", dia semakin merapatkan pelukannya pada lelaki berambut kehitaman itu. Meski dia sendiri tak terlalu yakin dengan kata-katanya barusan, tidak pikirannya berfokus pada, itu baru Appa Jaehyun yang tau, bagaimana jika Daddynya juga tau?

Goodbyes aren't ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang