Preparation.

671 82 10
                                    

.
.
.
.
Jaehyun hampir saja pingsan ketika mendengar penjelasan dari ibunya beberapa menit lalu.

"Taeyong.. Dia adalah saudara tirimu. Dia anakku sebelum menikah dengan appa mu, Jaehyun.. Mark.. Mulai saat ini.. Kalian boleh memanggilnya Hyung. Maafkan kami yang tak pernah memberi tau kalian".

Tuan Jung, dia terus menerus meminta maaf pada Taeyong. Sama seperti ketika pertama kali ia terbangun. Hal yang pertama kali diingatnya kala itu adalah apa yang dilakukannya pada Taeyong. Dia mengubah lelaki muda berbakat itu menjadi sebuah mesin untuk mengerjakan semua perintahnya. Membuang mimpinya menjadi seorang Idol karena tidak ingin orang-orang tau asal-usul Taeyong. Membuatnya kehilangan banyak teman karena takut Taeyong membocorkan tentang status keluarganya. Membuatnya melakukan banyak hal jahat demi keinginan egoisnya. Semuanya. Semuanya terus berputar di pikirannya. Seperti Taeyong yang sudah mengutuknya karena perilaku gilanya selama ini.

Wanita bermarga Lee itu membungkukkan dirinya sopan, "Johnny.. Terima kasih karena sudah banyak membantu. Doyoung dan Yuta, terima kasih. Setelah ini pergilah bersama Taeyong, kalian bisa membebaskan Tuan Kim. Tak adil rasanya melihatnya menderita sedangkan yang bersalah adalah keegoisan keluarga ini".

"Dan kau, pangeran kecil.... apa yang kami lewatkan? Yerim ya.. Dia anak baik, ramah, dan sangat energic. Dan yang terpenting lagi, kau sudah memenangkan hati oppa-nya. Benarkan, Doyoung?", penuturan itu membuat wajah Mark memerah dan menyembunyikan dirinya dibalik tubuh besar Johnny, dan Doyoung yang tersenyum senang.

Mark tak mengatakan apapun, hanya senyum malu-malu yang terus terpancar dari wajah tampannya. Membuat orang-orang diruangan itu tertawa.

"Kau masih terlalu muda, Mark", suara Tuan Jung memecah tawa mereka. Seketika keadaan kembali menjadi hening. Jaehyun takut appanya kembali melarang Mark melakukan sesuatu.

"Tapi kalau kau menyukainya, cepat katakan padanya sebelum dia direbut orang lain", lanjut Tuan Jung dengan senyum lembut.

Mark berlarian memeluk appanya, "Arrgghh.. Appa.. you suprise me".

Untuk pertama kalinya dalam hidup Jaehyun, dia merasa sangat bahagia. Bahkan air matanya saat ini adalah air mata bahagia.

Rangkulan hangat dari Johnny semakin membuat semuanya terasa lengkap. Keluarganya, Johnny, dan berbagai hal lainnya. Ini lebih dari yang dia harapkan.

"Kita akan segera bersama, I love you", bisik Johnny lalu membawa Jaehyun kepelukannya.

Jaehyun tersenyum manis, "I love you too, hyung".

Jaehyun tersenyum manis, "I love you too, hyung"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

"John hyung!!! Aku merindukanmu!", itu Ten.. Johnny kembali ke kantornya setelah lebih dari satu minggu menghilang.

Beberapa karyawan menatapnya dengan tatapan takjub, pasalnya, bossnya ini terlihat semakin tampan dengan tatanan rambut barunya.

"Woaahh.. Kau memotong rambutmu lagi hyung? Tidak bisakah kau membiarkannya panjang lagi seperti dulu?".

Goodbyes aren't ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang