Bagian Sebelas

653K 46.6K 1.2K
                                    

Bella membuka matanya saat sinar matahari memaksa masuk menembus kaca jendelanya yang tidak tertutupi oleh gorden. Ia mengerjapkan mata berkali-kali untuk menyesuaikan netranya dengan cahaya sekitar.

Kedua tangannya merentang, meregangkan otot-ototnya. Pagi ini ia merasa begitu segar selepas tidur semalam yang begitu nyenyak. Tidur dalam hangat dekap seorang laki-laki misterius yang masih diragukan apakah itu manusia normal atau bukan. Rengkuhan tangan Allfred diperutnya yang begitu possessive membuat Bella masih terbayang bagaimana tangan kekar itu melingkari perutnya. Degup jantung Allfred yang terdengar teratur lalu tiba-tiba seperti dipercepat, terekam dengan jelas saat Bella terbangun tadi, sebelum Bella kembali terlelap dalam kenyamanan yang tercipta.

Bella tak yakin seratus persen jika Allfred adalah manusia, tidak mungkin ada manusia seperti Allfred yang memiliki kemampuan luar biasa.

Mengingat soal Allfred, Bella jadi ingat dengan cincin yang ia pakai. Cincin dengan ukiran bintang yang begitu terpahat sempurna, dengan berlian kecil berbentuk bintang menghiasi cincin itu, hingga menambah kesan mahal.

"Apa karena cincin ini, Allfred menganggap aku istrinya?" gumam Bella mengangkat tangannya tinggi-tinggi, matanya menyorot pada jari manisnya yang dilingkari cincin itu.

"Jika iya, berarti aku harus mencari cara bagaimana cara melepaskan cincin ini --ah ralat, bukan melepas. Sudah berkali-kali aku melepaskannya, membuangnya jauh namun tetap saja cincin sialan ini kembali ke jariku, seaakan mempunyai kaki untuk kembali ke rumah"
Bella terus berargumen sendiri meski tidak ada yang menyahut semua argumennya.

"Dan kenapa cincin ini sama seperti milik Allfred? Tapi--aku tak mengingat apapun tentang pernikahan"

Bella memejamkan matanya, mencoba mengingat apapun yang mungkin ia lupakan.

Otaknya berusaha keras, memutar kepingan kisah lalu, mencari kisah tentang pernikahan yang mungkin sudah ia lupakan. Namun, sulit bagi Bella untuk mengingat sesuatu yang memang tidak pernah terjadi dalam hidup Bella.

"Arggh-- siapa kau sebenarnya, All? Kenapa aku tak mengingat apapun tentang pernikahan yang kau katakan?" desis Bella kesal.

"Sudah ku katakan, aku suamimu!" suara itu terdengar begitu jelas di telinga kanan Bella.
Dengan cepat Bella menoleh, tak ada siapapun disampingnya.
Dimana pemilik suara itu?
Itu bukan halusinasi, Bella mendengarnya dengan nyata.

Dan suara itu---
Suara yang sangat Bella kenali, serak berat dan dalam, milik laki laki-laki yang selalu menjadi teka-teki, misterius dan keberadaannya kadang tidak kasat mata membuat Bella tidak percaya.

Ya, suara itu milik Allfred Xeimoraga.

Sapuan udara hangat menerpa wajahnya, Bella yakin seratus persen itu udara sisa pernapasan Allfred yang membelai menggoda Bella.

Entah mengapa tiba-tiba saja Bella merinding takut. Pikirannya mulai berpikir bahwa Allfred adalah mahluk halus, dengan wujud asli menyeramkan, jatuh cinta pada Bella, manusia biasa. Lalu Allfred akan memaksa Bella ikut ke dunianya dengan jalan membunuh Bella agar bisa ikut ke dunianya itu, dunia mahluk halus yang ghaib.

Menyeramkan jika semua itu terjadi pada Bella, Bella tidak rela jika itu terjadi padanya.

"Aku bukan mahluk halus seperti yang kau katakan, sayang. Buang pikiran itu dari otakmu, kau tak perlu tau asal-usulku, yang terpenting kau tau jika aku, suamimu."

Suara itu,
Kembali terdengar ditelinga Bella, dan sosok pemilik suara itu masih belum terlihat oleh kedua mata Bella. Hanya suara yang terdengar, tentu saja membuat Bella takut.

Kali ini rengkuhan yang terasa begitu hangat Bella rasakan dengan jelas. Tak hanya itu, sapuan pelan sebuah telapak tangan juga ia rasakan di puncak kepalanya.

POSSESSIVE DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang