Bagian Dua Puluh Sembilan

473K 38.1K 7K
                                    

"Bella sadar, aku sudah di sini. Sadarlah Bellla," ucap Allfred yang tengah duduk di tepi ranjang sembari menepuk pipi Bella pelan. Bella yang kedua matanya masih menutup itu masih saja memanggil nama Allfred, suhu tubuhnya panas dan air mata bercucuran dari pelupuk mata Bella yang masih terpejam.

Begitu meninggalkan Kevin tadi, Allfred langsung melesat menghampiri Bella dan sekarang sudah sampai di samping Bella.

"Allfred! Allfred!" Bella kembali memanggil nama Allfred. Tubuhnya tak berhenti bergerak.

"Key! Kenapa Bella seperti ini? Kenapa dia tak mau membuka matanya?" Panik Allfred menatap key yang berdiri di tepi ranjang Bella. Key sendiri sudah diberi amanah oleh Allfred untuk menjaga Bella saat ia menemui Kevin tadi.

Key diam.
Ia masih gondok dengan perlakuan Allfred yang tadi.Kalaupun key menjawab pasti ujungnya Key yang menjadi tersangka.

"Hey! Apa kau bisu? Kenapa Bella bisa seperti ini? Kau apakan istriku huh?" Bentak Allfred menuduh Key dengan pransangka buruknya.

Allfred yang kesal langsung menatap ke arah Key dan dalam sedetik Key lenyap dari hadapan Allfred. Allfred sudah menendang key dengan gerakan matanya.  Sungguh, Key membuatnya geram.

"Pengawal sialan! Ngakunya laki, sifatnya seperti perempuan. Senang sekali ngambek mode on" gerutu Allfred.

Suara lembut Bella yang memanggil namanya kembali terdengar, membuat Allfred kembali panik.
Digenggamnya tangan Bella dengan erat. Kulit Bella begitu dingin membuat Allfred bertambah panik.

"Bella, sekarang buka matamu. Aku di sini, buka matamu. Buka, sayang" bisik Allfred dengan suara yang sangat lembut, memanggil Bella untuk membuka matanya. Tak lupa Allfred menggunakan kekuatannya untuk membantu Bella sadar.

"Ini aku, Allfred. Aku di sini," gumam Allfred menciumi punggung tangan Bella yang begitu dingin dalam genggamannya.
Perlahan kedua kelopak mata Bella yang menutup terbuka sedikit demi sedikit. Allfred menarik garis lurus di bibirnya dan sedikit lega saat Bella sudah sadar.

"Allfred," ucap Bella begitu membuka kedua matanya dengan sempurna. Cairan bening mengalir begitu saja dari kedua pelupuk mata Bella.

Allfred membaringkan tubuhnya di samping Bella. Ia memposisikan tubuhnya miring menghadap Bella yang masih saja menitikkan air mata.

"Kenapa nangis hm? Jangan nangis, aku di sini bukan untuk melihat air matamu. Jangan buat aku merasa gagal membuatmu bahagia sesuai janjiku" gumam Allfred sangat lirih nyaris tak terdengar.

Bella memejamkan matanya saat ibu jari Allfred bergerak menyusuri pipi Bella yang dibanjiri air mata.

"Buka matamu kembali, Bella," pinta Allfred lagi.

Bella menurut, ia langsung membuka kelopak matanya yang menutup dan bola matanya langsung bertemu dengan mata biru teduh milik Allfred.

"Kau mimpi buruk? Kenapa tidur sambil menangis dan memanggil namaku? Badanmu juga panas tadi." suara Allfred begitu lembut takut jika Allfred menggunakan suara tegasnya akan membuat Bella semakin sedih. Hati Bella saat ini pasti sedang tidak baik.

Telunjuk Allfred menyurung rambut Bella yang mengganggu di wajah, menyelipkan rambut nakal itu ke belakang telinga.

Bella bungkam.
Ia terus menatap ke arah Allfred membuat Allfred tak mengerti hingga ia mencuramkan alis hampir menyatu. Tak ada apapun di pikiran dan  Bella yang bisa dibaca oleh Allfred saat ini.

POSSESSIVE DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang