Bagian Tujuh Belas

594K 44.4K 11.4K
                                    

Suara detik jarum jam terus berbunyi, menemani Key dan Allfred yang masih sibuk dengan benda pipih yang disebut-sebut sebagai kotak sihir ajaib oleh Allfred, yang tidak tau menahu tentang benda itu. Pasalnya di kerajaannya tidak ada benda semacam itu.

Tinggal di bumi memang bukan yang pertama kalinya bagi Allfred. Tapi selama itu, Allfred hanya menghabiskan waktu di hutan sejak remaja. Memainkan pedang dengan gerakan gesit, mengasah kemampuan memanahnya atau sekadar singgah untuk mencari udara segar untuk menyegarkan otaknya yang dipenuhi ribuan hapalan mantra sihir.

Key menghela napas, melihat betapa katrok nya sang pangeran. Ia sedikit memaklumi, pangeran yang satu ini memang sudah sangat ketinggalan zaman.

"Jadi, kalau pangeran bingung, pangeran bisa buka google. Klik ikon yang ini, terus bilang OK GOOGLE, kalau udah ada suara, baru pangeran ngomong apa yang mau pangeran cari tau," tutur Key menjelaskan secara perlahan pada Allfred tentang cara bagaimana menggunakan google voice untuk mencari sebuah informasi.

"Gampang sekali, tak perlu susah-susah menghafal mantra. Apa aku bisa menanyakan semua hal sama google, Key?" tanya Allfred penasaran.

"Iya pangeran, silahkan dicoba."

Allfred mengangguk, ibu jarinya dengan hati-hati sekali bergerak hendak menyentuh ikon mikrophone untuk menguji google voice. Belum sempat ibu jarinya menyentuh ikon itu, Allfred sudah menjauhkan kembali.

"Apa ini tidak berbahaya Key jika aku salah sebut mantra?"

Key lagi-lagi menarik napas dalam-dalam lalu membuangnya dengan kasar. Pangeran dihadapannya ini benar-benar membuatnya terkena serangan darah tinggi, key yakin sebentar lagi Key akan terkena stroke akut juga, menghadapi seorang pangeran katrok, ndeso, menyebalkan, sok polos, mana hidup lagi.

"Tidak pangeran, mantranya cukup bilang OK Google," sahut Key menarik paksa senyumnya.

Allfred mengangguk paham dengan penuturan Key barusan. Ia segera mendekatkan ponsel ke wajahnya. Dengan semangat, ibu jarinya menyentuh ikon mikrophone yang terpampang jelas di layar ponsel berukuran 5.5 inchi itu.

Key mencuramkan alisnya hingga hampir menyatu saat Allfred hanya diam tak mengucap sepatah kata apapun. Bukannya tadi ia sudah menyuruh Allfred untuk mencoba menggunakan google voice.

"Kok kotak ajaibnya diam, Key? Aku sudah merapalkan mantra OK Google dan pertanyaannya juga" Allfred menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Kapan?" tanya Key. Pasalnya key tak mendengar apapun yang keluar dari bibir Allfred.

"Tadi, di dalam hati. Kau tau kan? Di kerajaan kita selalu mengajarkan bahwa mantra cukup dirapalkan dari hati saja," sahut Allfred dengan wajah tanpa dosa.
Demi langit, bumi, dan isinya, Key sudah tidak sabar dan ingin menampar bolak-balik Allfred sekarang juga.

Sudah terlalu kesal pada Allfred, Key merampas ponsel di genggaman Allfred dengan paksa.

"Dasar pangeran katrok. Google gak denger omonganmu kalau diucap dalam hati," desis Key menahan emosinya yang menaik.

Allfred menatap garang ke arah Key.

"Hey! Berani-beraninya kau! Kenapa kau marah padaku? Itu yang salah kotak sihir itu, tuli, tak bisa mendengar mantraku. Coba saja kau yang mencoba, pasti tidak akan berhasil!" bentak Allfred tak terima dengan perkataan Key barusan.

Key mendekatkan ponsel ke wajahnya, ibu jarinya menyentuh ikon mikrophone.

"OK GOOGLE! CARA BERSABAR MENGHADAPI ORANG IDIOT" ucap key dengan suara menggelegar. Ia sudah cukup kesal dengan Allfred atas segala kebodohan yang diderita oleh Allfred. Stock kesabaran Key sudah di ambang batas, mendekati hilang.

POSSESSIVE DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang