Bagian Dua Puluh Lima

529K 42.5K 5.2K
                                    

Bella mengeluarkan pakaiannya dari lemari, mencari pakaian yang cocok dikenakan untuk hari ini. Hari ini cuaca lumayan panas dan Bella mencari pakaian yang cocok dikenakannya untuk pergi ke kampus.

Jadwalnya hari ini juga cukup padat sampai sore atau kemungkinan sampai malam. Jadi Bella harus memilih pakaian yang benar-benar membuatnya nyaman sampai kuliahnya selesai.

Sudah lima menit Bella mencari pakaian yang tertata rapi di lemari, tapi belum juga Bella menemukan yang tepat.

"Sedang apa kau? Kenapa kau pusing-pusing memilih pakaian jika aku sebagai laki-laki lebih suka melihat kau tanpa pakaian."
Lagi-lagi suara Allfred terdengar secara tiba-tiba membuat Bella cukup kaget. Mahluk yang satu itu memang selalu muncul dengan tiba-tiba.

"Itu karena kau laki-laki mesum." Bella memutar tubuhnya menatap Allfred yang tengah bersilang tangan sembari bersandar di tembok samping pintu kamar Bella.

"Mesum katamu? Tanyakan saja kepada semua laki-laki, pasti jawaban mereka sama, lebih suka melihat perempuan tanpa pakaian dari pada menggunakan pakaian meski pakaian itu mahal sekalipun," ujar Allfred enteng.

Bella meremas handuk yang melilit tubuhnya. Ia mencari-cari barang di sekitarnya yang bisa dilempar ke arah Allfred sekarang juga.
Sayang, tidak ada sesuatu yang bisa dilempar untuk mengusir Allfred dari kamarnya.

"Keluar dari kamarku sekarang juga! Atau aku akan marah padamu!" geram Bella.

Keberadaan Allfred di dalam kamarnya hanya akan membuat darah dalam tubuh  Bella semakin mendidih dan kepalanya serasa akan meledak saat mendengar ocehan Allfred yang tidak jelas.

"Baiklah, aku akan pergi dari kamarmu. Kalau butuh bantuan bilang saja, misal bantuan mengenakan dalaman, mengaitkan bra mungkin. Aku siap----"

Ucapan Allfred terhenti tatkala Bella berjalan ke arahnya. Allfred yang bisa membaca situasi saat ini langsung menghilang dalam sekejap mata. Sudah pasti Bella akan menyeruduk perutnya. Serudukan Bella lumayan membuat perut Allfred nyeri disertai gejolak aneh, untuk itu lebih baik Allfred menghindari serangan Bella untuk saat ini.

"Mentang-mentang punya kekuatan seenak jidat sendiri," gerutu  Bella saat menyadari Allfred sudah tidak ada di tempat tadi berdiri. Ia mendengkus kesal, lalu kembali mengayunkan kedua kakinya menuju lemari pakaiannya.

Moodnya memburuk, ia mengambil asal pakaian miliknya, bergegas mengenakan sebelum mahluk menyebalkan yang bernama Allfred kembali muncul membuatnya kembali kesal dengan tingkah dan ucapannya.

Selesai mengenakan pakaiannya, Bella mengayunkan kedua kakinya menuju meja rias. Ia langsung duduk di kursi kayu yang dihadapannya terpampang sebuah cermin datar berukuran besar.

Benda yang pertama Bella ambil adalah sisir untuk merapikan rambutnya yang sangat berantakan. Setelah tatanan rambutnya sudah dirasa cukup, Bella meraih bedak padat yang tergeletak di meja rias untuk memoles wajahnya.

"Ingat! Kau sudah bersuami. Kecantikan seorang istri hanya untuk suaminya."
Bella memutar bola matanya dengan jengah tatkala mendengar suara bisikan dari Allfred padahal allfred tidak ada disekitarnya.

Jika hal itu terjadi pada orang lain mungkin orang itu akan lari terbirit-birit atau berteriak histeris ketakutan. Tidak dengan Bella yang sudah mengerti Allfred yang memang kadang ghaib, tak bisa dilihat dengan kasat mata.

"BODO AMAT! BODO," geram Bella menekan busa kuat-kuat ke pipinya sendiri.

"Mau ku hukum huh? Kau tak takut?"

Kali ini tak hanya berbisik, Bella merasakan Allfred tengah mengendus sekitar lehernya yang membuat bulu kuduk Bella berdiri dan gelanyar aneh ditubuhnya yang membuat darahnya mendesir.

POSSESSIVE DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang