New Secret (Chapter 17)

1.8K 98 27
                                    

Tiara.

Seseorang yang mengganggu pikiran Minyoung seharian ini. Siapa dia? Apa hubungannya dengan mantan kakak tiri nya itu. Menyebalkan, dia bahkan sampai lupa kalau dia masih punya tanggung jawab untuk melaporkan hasil pertemuan tadi dengan Kyuhyun.

"Youngie, nanti sepulang dari sini langsung ke ruangan ku." kata Kyuhyun.

"Ada apa prof?"

"Tugas tambahan,-- anggap saja begitu." 

Minyoung memutar bola matanya kesal, apa lagi sekarang? mengoreksi tugas yang bukan tanggung jawabnya atau mengoreksi hasil ujian? 

"Tapi aku belum membuat jurnal harian pertemuan hari ini."

"Tidak perlu, aku kan ikut kemari. Tidak perlu membuat jurnal." Minyoung mengangguk. Untung saja beban kerjanya berkurang sedikit. 

-

-

-

-

-

-

Minyoung pov

Aku sekarang berada di ruangan Kyuhyun. Bersama setumpuk laporan akhir praktikum mahasiswa semester satu.

"Koreksi tata tulisnya. Aku tidak suka kalau laporan mereka tidak rapi." Kyuhyun yang perfectionist menyebalkan mulai lagi.

"Sebanyak ini?" Aku menelan salivaku.

"Itu baru tiga kelas." jawabnya. Membuatku membulatkan kedua mataku.

Apa maksudnya dengan baru tiga kelas? Maksudnya akan ada kelas keempat, kelima, keenam dan seterusnya, begitu? Demi Tuhan Cho Kyuhyun. Kapan aku belajar untuk diriku sendiri dan mengurus rekan tim penelitianku?

"Jadi maksudnya semua ini--"

"Deadline masih satu minggu lagi. Setelah selesai baru ku berikan laporan dua kelas selanjutnya. Setelah pengambilan data dan pengolahan data, tim penelitian tidak akan banyak bekerja kok. Itu kenapa aku menyerahkan pekerjaan ini padamu." 

"Tapi tugas kuliahku Prof."

"Tidak sanggup? Bagaimana mau melanjutkan S2 kalau pekerjaan seperti ini saja menyerah. Kuliah S2 akan lebih berat dari ini, tugas, laporan, penelitian, mini riset, mencari subjek setiap minggu, apalagi kalau mengambil kuliah di luar negeri. Hal sepele seperti ini saja tidak sanggup?"

Serius, tatapannya benar benar meremehkanku. Aku kesal setengah mati kalau begini ceritanya.

Aku tidak mau mendebat dan diremehkan jadi kuiyakan saja permintaan Kyuhyun meski akan mengurangi jatah santaiku di rumah. 

"Tidak rugi kok membantuku." Kyuhyun tersenyum, mengejekku. Apapun itu, aku hanya mengambil setumpuk laporan itu dari mejanya dan melangkah sambil menghentakkan sepatuku di ruangannya  sebelum dia bicara sedikit keras. 

"Akan ku bantu berbaikan dengan Donghae." Aku berhenti kemudian menoleh padanya. Wah, aku bahkan hampir melupakan Donghae dan laki laki ini mengingatkannya lagi, apa dia tidak tahu sudah berapa beban yang ku pikirkan sampai detik ini. Aku hanya menghela nafas ketika Kyuhyun mengatakan itu. Tidak lama setelah melihat senyum yang berbeda dari sebelumnya, aku berbalik. "Lebih baik bantu aku menyelesaikan laporan ini saja. Urusanku dengan Donghae akan kuurus sendiri." gumamku. Tak berniat membuat Kyuhyun mendengar ocehanku.

-

-

-

-

Complicated HeartWhere stories live. Discover now