22. International Ballet Center

29.4K 1.3K 518
                                    

a/n: DOR! Aku update jam 13:05 WIB. Kalian baca jam berapa?

Selamat membaca dan tandai typo, ya! 😋💘

⋆。 ゚☁︎。 ⋆。 ゚☾ ゚。 ⋆

Jakarta, Royal Opera House
20:09 WIB |

Bagi Amora balet bukan sekedar tarian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagi Amora balet bukan sekedar tarian. Dalam balet, pencintanya harus belajar tentang keseimbangan, kekuatan, kelenturan, dan kepiawaian menciptakan momentum serta harmonisasi gerakan.

Gedung teater raksasa berkapasitas ratusan bangku penonton di Jakarta itu penuh dengan tepuk tangan meriah, kala Abby Rachel Amora berlari anggun sambil melompat dalam gerakan grand jeté―melayang ke udara dengan posisi kedua kaki lurus sejajar dengan lantai.

Sementara pasangan balletnya, Tobie, bergerak meraih pinggang ramping Amora dan memutarnya berulang-ulang pada satu kaki, pirouette. Begitu ringan meloncat-loncat menciptakan gerakan indah.

Memukau para penonton dengan penampilan mereka.

Sesuai kontrak yang Amora hendaki, penampilan balet pada malam Sabtu itu adalah job teater terakhir yang Amora ambil setidaknya hingga bulan Maret. Well ... gadis itu ingin fokus dengan SNBT.

Akan tetapi kedatangan Miss Tamara di ruang ganti untuk menemui Amora secara pribadi menjadi awal perubahan rencana.

"Amora, aku tahu ini enggak sesuai kontrak kita di awal, tapi tim kita enggak ada penari cadangan lain untuk bisa gantiin Gabiella yang laki cedera selain kamu."

"Sorry, Miss ... aku beneran enggak bisa."

"C'mon! Ini cuma 3 hari, enggak akan ganggu ujian kamu. Perubahan rencananya super mendadak, Ra. Apalagi tim bakal tampil di International Ballet Center, aku enggak bisa minta sembarang orang buat gantiin posisi Gabriella sebagai center. Dulu waktu SMP kamu juga ada pengalaman di sana, kan?"

Pergerakan Amora yang tengah membenahi sepatu baletnya ke dalam loker spontan terhenti.

"IBC? Bandung?" racaunya.

Satu anggukan dari Miss Tamara entah bagaimana langsung membuat jantung Amora berdegup lebih kencang.

"Jadwal tim kita bukannya ke Jogja?" tanya Amora mencoba memastikan.

"Itu jadwal untuk awal tahun. Ada beberapa teater yang majuin jadwal karena festival tahun baru, salah satunya IBC," jelas Miss Tamara.

Keheningan tercipta dalam hitungan detik akibat kebisuan Amora.

"Kenapa, Amora? You okay?" Kegemingan Amora membuat Miss Tamara mendadak merasa bersalah. Apakah wanita itu sudah terlalu memaksa dan membebani Amora?

Drunk Text (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang