31. Dangerous Liaisons

18K 1.5K 1.2K
                                    

a/n: Happy new year, everyone!! Today is the fourth blank page of a 366-page book. Let's write a better one 💗

Cerita hanya fiksi belaka. Jangan dianggap serius. Selamat membaca & tandai TYPO, kidz.

⋆。 ゚☁︎。 ⋆。 ゚☾ ゚。

One-Eight Jl. Dago, Bandung
11:02 WIB |

Sembari menunggu seluruh anggota organisasi terkumpul lengkap, Joel―laki-laki bertubuh tinggi dengan kacamata yang membingkai wajah tersebut membaca sebuah artikel CNN yang semula berada di kolong meja cafe. Artikel edisi bulan Mei itu sejak awal sukses mencuri fokus Sang Ketua BEM.

 Artikel edisi bulan Mei itu sejak awal sukses mencuri fokus Sang Ketua BEM

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naja mengaku diancam polisi padahal aksi berjalan damai pada awalnya. Ia juga mengatakan banyak mahasiswa yang diintimidasi, dipukuli hingga dibiarkan berdesakkan dan sesak napas di dalam mobil polisi. Mulanya, kata dia, mahasiswa dan pelajar saat itu ingin turut berpartisipasi dalam aksi buruh. Ia mengatakan mahasiswa dan pelajar tergabung dalam Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak).

"Oknum kepolisian [saat itu] sampaikan, 'Ini hari buruh. Dan kalian mahasiswa. Maka kalian tidak bisa ikuti aksi'," cerita Naja dikutip dari siaran langsung Youtube LBH Bandung, Minggu (2/5).

"Kami tanya, 'Sebutkan pasal di peraturan yang menyebut mahasiswa, pelajar, pemuda tidak boleh ikut aksi buruh'. Mereka tidak bisa jawab," sambung dia.

Kemudian, Naja mengatakan aparat kepolisian mempermasalahkan surat pemberitahuan aksi. Mahasiswa memberikan bukti tanda terima surat pemberitahuan yang sudah diberikan tanda stempel dari Polda.

Setelah itu aparat kepolisian, kata dia, kembali mempermasalahkan perkara protokol kesehatan sebagai alasan menahan mahasiswa dan pelajar mengikuti aksi. Naja mengatakan mahasiswa akan merentangkan tangan untuk menjaga jarak.

Tapi, ia mengatakan polisi tidak menggubris. Alih-alih memberikan ruang agar mahasiswa bisa menjaga jarak, aparat justru makin menekan ruang gerak mahasiswa sehingga mereka terkepung. Keadaan menjadi kacau saat itu.

"Kemudian polisi mengancam. Salah satu polisi bilang, 'Kalian mau pulang sekarang apa kami dipulangkan secara paksa?'. Saya sampaikan, 'Kenapa, Pak? Kami tergabung dalam massa Gebrak. Kenapa Bapak sampaikan begitu'," cerita Naja.

Menurut kesaksiannya, polisi malah kembali mengulang ancaman akan memulangkan mahasiswa secara paksa. Naja pun meminta waktu agar bisa berdiskusi dengan massa aksi buruh terkait hal tersebut. Namun aparat tidak mengizinkan.

"Saya bilang, 'saya enggak bisa putuskan. Saya butuh diskusi.' Dia (polisi) bilang, 'oh, berarti kamu mau dipulangkan secara paksa. Kamu tanggung apa yang terjadi untuk semua'. Ini kan lucu, polisi bisa ancam begitu ke massa aksi damai," lanjutnya.

Lantas, mahasiswa lain yang juga menjabat sebagai Ketua BEMJoel, berupaya membantu menarik rekannya yang dibawa polisi. Namun dia justru turut dibawa aparat dan menerima tindakan represif. Itu lah mula dari kericuhan demo antar aparat dan mahasiswa.

Drunk Text (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang