28. Catch Me When I Fall

23.9K 1.6K 1.1K
                                    

a/n: Alooo❗️Naja & Amora in your area!! Enjoy the drama, kidz ☕️

⋆。 ゚☁︎。 ⋆。 ゚☾ ゚。 ⋆

Dingin.

Tubuh Amora menggigil di bawah guyuran air hujan. Bibir pucat bergetar, pakaian tidur basah kuyup gadis itu sedikit mencetak dalaman yang dikenakan. Jemari Amora setia menggenggam erat kunci mobilnya yang tak kunjung berfungsi.

"Fuck!" umpat Amora begitu emosi saat pintu mobilnya tak bisa dibuka. Padahal Amora sudah menekan tombol 'open' dari kuncinya.

Saling kesalnya, Amora sampai menendang ban mobilnya dengan sangat keras.

BUG!

Walau pada akhirnya ia hanya kian menyakiti kakinya yang berdiri di atas tanah tanpa alas kaki.

"AW ... DAMN IT!" Amora merintih sekaligus menyerapah keras hingga mahasiswa lain menoleh bingung dan takut ke arahnya.

Serius! Amora seperti orang yang sudah hilang akal. Pikiran dan emosinya jelas tengah kacau.

Ballerina itu menutupi kedua mata sembabnya dengan telapak tangan. Merasa malu dan begitu menyedihkan di hadapan orang-orang seumurannya.

Amora kini berjongkok. Tubuh dan otot kakinya terasa sangat lemas. Untuk pertama kali, Amora menangis keras sampai membuat paru-parunya seolah kehilangan pasokan udara. Kedua bahunya turut ikut bergetar.

Situasi brengsek!

Dengan pakaian tidur mencolok dan warna rambut menyala―tentu mudah bagi gadis cantik seperti Amora menjadi pusat perhatian. Khususnya perhatian mahasiswa laki-laki.

Banyak dari mereka yang sempat menghentikan langkah untuk memperhatikan Amora dari kejauhan, tetapi hanya satu orang yang berani mendekat dan tanpa ragu mengulurkan telapak tangan ke arah Amora.

Membantu gadis itu berdiri dari keterpurukan.

"You okay? Perlu bantuan?"

Begitu mendongakkan pandang, Amora menjumpai laki-laki berwajah asing.

"P―Pintu mobil gue enggak bisa dibuka," jawab Amora sambil mengusap air matanya dengan punggung tangan. Gadis itu mati-matian menenangkan diri dan meredakan tangis agar lawan bicaranya itu tak menganggap dirinya freak.

"Boleh gue pinjem kunci mobilnya?" izin laki-laki tadi setelah mengangguk paham dengan masalah yang Amora hadapi.

Sementara Amora memberikan kunci mobilnya, laki-laki tadi memberikan payung untuk Amora pegang.

"Kayaknya sensor mobil lo rusak," ucap laki-laki tadi setelah gagal membukakan pintu mobil Amora yang terkunci, setelah mengotak-atiknya.

Payah!

"Gimana kalau lo gue anter―"

Sebelum Damian menyelesaikan tawarannya pada Amora, tahu-tahu seseorang datang dan merebut kunci mobil Amora dari tangan Damian.

5′11 height guy, hazel eyes, and comma hair? Guess who!

"Sup, man!" sapaan Damian terdengar seperti teguran sarkas. Tak begitu senang dengan aksi Naja yang mencoba membukakan pintu mobil milik Amora secara manual.

Drunk Text (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang