018 | The Stars

822 90 0
                                    

Bunyi irama violin yang elegan bergema di segenap restauran bertemakan ala-ala Perancis itu.JungKook dan Songhwa kini di dalam suit mewah yang ditempah khas untuk mereka berdua.Lilin haruman buah beri segar menyinggah hidung,membuatkan suasana pada ketika itu kelihatan romantik sekali.

" Kenapa? " JungKook mengajukan soalan setelah sahaja pelayan restauran berbaju uniform lengkap berlalu pergi untuk memberi mereka ruang untuk berbincang akan menu yang bakal dipesan.

Songhwa cuba mengulum senyuman,menutup keresahan di dalam hati.Kemudian buku menu ditangannya itu ditatap.Hatinya sedikit terkejut dengan senarai menu itu.

' Harga makanan jjea dah sama harga dengan sehelai baju berjenama! ' gumamnya.Buku menu itu digenggam dengan erat.

" Kau okay tak? " sekali lagi JungKook menyoal,sedikit risau melihat tingkah laku gadis itu.

" Boleh kita makan dekat tempat lain? " akhirnya dia meluahkan rasa isi hatinya." Sini mahallah. "

JungKook berdecit.Gadis ini tidak henti mengingatkan segala harga yang dibelanjakan terhadapnya.Tangan Songhwa yang kini terletak di atas meja itu digenggam.

" Aku penat tempah semua benda ni,nak bagi kau suka.Cam sia-sia jjea kalau cancel. "

Gadis itu menggigit bibir bawahnya,dalam dilema untuk menerima kejutan istimewa ini.Dalam pada masa yang sama,dia rasa serba salah.

" Tak de cara lain ke nak bagi istimewa? "

" Maksud kau? "

Songhwa mengukirkan senyuman penuh harapan.Sekali lagi bibirnya digigit,gementar untuk memberitahu ideanya terhadap lelaki itu.

" Kita... "

+++++

" Nyamannya udara dekat sini! " pujian diberi tanda syukur akan ciptaan tuhan.Pemandangan indah Pulau Nami pada malam itu sungguh menyenangkan.Bintang-bintang yang cantik berteraburan di langit dinikmatinya dengan kepuasan yang tidak terhingga.

" Dalam banyak-banyak tempat yang istimewa,sini juga kau nak pergi. " ujar JungKook.Poket baju diseluknya dengan penuh bergaya.

Senyuman diberikan pada JungKook.Tangannya menarik lelaki itu agar turut menikmati bintang sambil duduk di padang yang luas terbentang.Angin malam yang sejuk tidak dihiraukan.

" Lantaklah,asalkan kau tak minta balik rumah sudah. " tambahnya lagi lantas melabuhkan punggung di sebelah Yoon Songhwa.

Bintang-bintang yang mengerlip itu dilihat satu per satu.Udara dihirup dengan dalam sebelum dilepaskan dengan penuh ketenangan.Otaknya lantas membuat spekulasi.

" Bintang...kalau di alam semesta,mereka bagaikan tiada apa.Dilabel sama sahaja seperti ciptaan lain macam meteor,bulan,planet dan komet. " matanya masih lagi merenung langit.Hembusan nafas dilepaskan lantas dia berdecit." Tapi,dia sentiasa menerangi bumi,menunjukkan kelebihannya supaya makhluk bumi sentiasa kagum,dan gembira dengannya.Walaupun dia sendiri tahu dia bakal lenyap. "

Songhwa menundukkan wajah setelah mendengar kata-kata JungKook.Dia masih mengulum senyuman namun sedikit layu berbanding sebelumnya.Rumput yang menghijau dipetiknya satu per satu.

" Sama macam omma aku. " bintang kembali direnungnya.

" Kitorang hidup susah lepas ayah aku meninggal dunia.Omma aku terpaksa bekerja keras untuk sara kami,lagi-lagi kos untuk pelajar sekolah menengah ni tinggi.Banyak kena bayar. " dia meluahkan.

" Kau tak kerja? " soal JungKook yang juga merenung ke arah bintang-bintang itu.

Songhwa menggeleng." Dia tak bagi aku kerja,walaupun aku berkeras.Dia akan pastikan aku sentiasa belajar dan kecapi impian aku. " wajah JungKook ditolehnya,menyerlahkan matanya yang kini kuyu dan wajahnya yang muram.

" Macam bintang,omma aku sentiasa menyinar hidup aku dengan setiap kudrat yang dia ada.Tetap tersenyum,membuat aku kagum dengan ketabahan dia melalui kehidupan hari-hari.Wal hal,dialah manusia yang paling terseksa dan sentiasa dihina di mata masyarakat hanya sebab gaji yang kecil. " senyumannya semakin kendur dan wajahnya terus memandang ke arah rumput di hadapannya.

" Sekarang,aku hanya mampu untuk berfikir.Setiap hari aku berharap supaya dia sihat.Aku nak dia tahu,yang dia tak perlu risau tentang aku... " dia memandang kembali ke arah JungKook." ...sebab aku tinggal dengan orang yang sangat baik macam kau.Aku bersyukur sangat,tak mampu aku balas jasa kau.. "

Songhwa melepaskan tawa yang tidak diketahui maksud oleh JungKook.Bibir digigit,cuba menahan sebak yang menyerang jiwanya.Hatinya berdoa agar jiwanya kuat.Dia tidak mahu menangis.Baginya,ia suatu pembaziran jika menumpahkan air mata semata-mata untuk benda yang tidak akan direalisasikan oleh JungKook.

Suasana menjadi hening pada ketika ini.JungKook memilih untuk berdiam,mengingati wajah tenang Puan Yoon di atas katil di hospital milik keluarganya.Senyuman mereka yang agak mirip dan menyenangkan,semuanya membuatkan JungKook terasa selesa dengan mereka.Keputusannya selama ini untuk membantu wanita itu tidak sia-sia.

' Kehidupan yang penuh dengan pancaroba diharungi tanpa banyak kata.Si ibu yang sentiasa berkorban,dan si anak yang tidak mampu melihat ibunya terbeban.Dunia sepatutnya memandang manusia dari dalam hati,bukan pangkat atau darjat. '




♡♡♡

Cliche' enn?
Anyway,
BACK TO SCHOOL!
HAHAHA!

Aku SPM candidate thn ni.
So,
Faham-fahamlah kalau aku jarang update.
Hope korang setia menunggu ♡

Random Tag :
taeuki- JeonKookie_Wife yoonfea ibighit- bunkook_ zombae- lyastory_ favkookaine- parkimjeon-

[ OG ] KIDNAP + j.j.kWhere stories live. Discover now