Secret # 13

2.7K 510 18
                                    

Sejak awal, Yeonsa merasa ide untuk pergi bersama ke kampus itu bukanlah ide baik. Ia punya firasat akan terjadi hal yang membuatnya tidak nyaman.

Namun, Taehyung terus meyakinkan dirinya kalau ini hanyalah salah satu cara untuk membuat si pengirim pesan misterius itu agar tak mengganggunya lagi. Karena Yeonsa sudah bersama Taehyung.

Gadis itu hanya bisa pasrah dan berulang kali menghela napasnya ketika beberapa kali harus berpapasan dengan senior yang Taehyung kenal dan mendapati tatapan mereka dengan berbagai macam ekspresi.

Yeonsa tahu kebersamaannya dengan Taehyung ini terlalu mencolok. Bukan hanya karena selama ini mereka tidak dekat, tetapi juga rasanya seperti menjadi tokoh dalam drama "Beauty And The Beast" di kampus. Yeonsa berperan menjadi si buruk rupa dan Taehyung berperan sebagai si tampan. Perbedaan yang sangat mencolok.

Oke, perumpamaannya terlalu menyedihkan untuk Yeonsa, tetapi gadis itu cukup tahu diri. Taehyung itu good looking sebenarnya, hanya tertutupi oleh tingkah anehnya. Contohnya seperti seringkali menatap orang dari ujung kepala sampai ujung kaki atau menatap seseorang dari sela-sela bahu banyak orang. Seperti yang pernah Yeonsa alami sendiri.

Keanehan lainnya adalah seperti yang terjadi saat ini. Ia menggenggam jemari Yeonsa dengan begitu sempurna. Sangat menintimidasi seolah ingin menunjukkan kalau Yeonsa adalah miliknya. Tidak ada yang boleh mengganggu. Padahal kan mereka hanya berpura-pura untuk terlihat seperti orang yang pacaran. Wah, aktingnya sungguh sangat luar biasa. Seharusnya ia menjadi artis saja.

Langkah mereka terhenti ketika memasuki pelataran gedung tempat kelas Yeonsa berada. Mereka berpapasan dengan seseorang yang mampu membuat jantung Yeonsa seolah mati rasa untuk sekian detik. Kim Namjoon.

Hal yang memperburuk kondisi jantung Yeonsa adalah saat itu jemarinya dan Taehyung masih bertautan erat sementara pemuda itu masih menampakkan senyum semringahnya pada semua orang.

"Kebetulan, kita bertemu di sini," ujar Namjoon yang bisa Yeonsa lihat sempat melirik sekilas ke arah jemari mereka kemudian sedikit berdeham untuk menghilangkan kecanggungan.

Refleks Yeonsa berusaha melepaskan tautan jemarinya dari cengkeraman Taehyung, tetapi entah kenapa pemuda itu seperti mempererat genggamannya sehingga Yeonsa agak kesusahan.

"Ada perkembangan baru untuk acara kita, Hyung?" tanya Taehyung dengan nada riang. Sama sekali tak memedulikan Yeonsa yang sedang kesusahan melepaskan tautan jemari mereka.

"Kapan kau ada jam kosong? Kita akan ada rapat koordinasi dengan semua panitia inti."

Namjoon terlihat sangat tidak fokus kala netranya menangkap gerakan aneh Yeonsa di samping tubuh Taehyung. Gadis itu sangat aneh, pikirnya. Namun, semakin diperhatikan malah ia merasa sangat lucu dan hampir saja tertawa kalau Taehyung tak menginterupsi atensinya.

"Setelah ini aku kosong. Hari ini aku tidak ada jam, sebenarnya."

Pengakuan yang cukup mencengangkan. Membuat Yeonsa refleks menghentikan segala tingkah anehnya. Tidak ada jam lalu mengapa ia datang ke kampus?

"Oh, baiklah. Kita berkumpul setelah jam makan siang saja, bagaimana?" usul Namjoon setelah melirik sekilas arloji di pergelangan tangan kirinya.

"Di tempat biasa?"

"Ya, di selasar tepian lapangan basket outdoor. Baiklah, aku akan hubungi lagi kalau ada perubahan." Namjoon menepuk bahu Taehyung kemudian beranjak pergi.

"Sunbae," panggil Yeonsa yang entah mendapat keberanian dari mana menginterupsi langkah Namjoon.

Pemuda jangkung dengan dua lesung pipi itu menghentikan langkahnya kemudian menoleh.

[Sudah Terbit] Secret Admirer ✓Where stories live. Discover now