Secret # 41

2.7K 503 40
                                    


Berulang kali Yeonsa menyelipkan anak rambut ke daun telinganya dengan salah tingkah setiap kali tak sengaja menatap ke arah Taehyung dan menemukan pemuda itu sedang bertopang dagu menatapnya.

Jantungnya berdegup tak karuan.

Sementara kedua orang tua mereka asyik mengobrol sembari menertawakan kebodohan mereka selama ini.

Ibunya Taehyung asyik bercerita tentang pertemuan pertamanya dengan Yeonsa di kamar apartemen Taehyung saat mereka sedang berpelukan.

Otomatis Yeonsa yang sedang minum langsung tersedak. Apalagi saat menyadari tatapan membunuh yang diberikan ayahnya begitu mendengar berita tersebut. Ayahnya itu seolah akan mencincangnya begitu tiba di rumah nanti.

"Benarkah?" pekik ibunya Yeonsa setelah sebelumnya menutupi mulutnya dengan syok.

Taehyung yang melihat Yeonsa kesusahan mengambil tisu, langsung mengambil alih tisu di tangan Yeonsa dan membantu membersihkan air yang berceceran di wajah gadis itu.

"Lihat sendiri kan, semesra apa mereka?" Ibunya Taehyung memberi isyarat agar semua orang melihat kedua sejoli itu.

"Ck, ceroboh sekali sih," gumam Taehyung.

Sementara Yeonsa hanya memberi isyarat dengan matanya agar Taehyung menghentikan aktivitas yang telah menyita perhatian semua orang itu.

Namun, sepertinya pemuda itu tidak terlalu menghiraukan isyarat Yeonsa. Ia bahkan mulai menyendok makanan dan akan menyuapi.

"Sepertinya bisa kita percepat saja pernikahan mereka," celetuk ayahnya Taehyung kemudian terkekeh senang.

"Aku setuju. Kau tahu, kemarin anakmu datang padaku dan bilang ingin menikahi Yeonsa. Kalau aku tahu dia anakmu, akan langsung kuterima." Ayahnya Yeonsa ikut terkekeh.

"Jadi, perjodohan ini tidak ada masalah kan?" tanya ayahnya Taehyung setelah menghentikan kekehannya.

"Kedua anak kita sudah menjalin hubungan sebelum pertemuan ini. Kurasa mereka akan senang kalau kita segera menikahkan mereka. Agar Yeonsa juga bisa tinggal bersama Taehyung dan mereka bisa menjaga satu sama lain," timpal ibunya Taehyung.

Yeonsa yang mendengar jelas obrolan keempat orang tua mereka hanya bisa mendelikkan matanya ke arah Taehyung. Pemuda itu pun hanya merespons dengan mengedikkan bahunya. Seolah sudah pasrah pada apa yang menjadi keputusan orang tua mereka.

"Tapi, mohon maaf sebelumnya. Yeonsa masih kuliah dan ...."

"Masalah biaya kuliah dan biaya hidup tidak perlu khawatir. Semua akan menjadi tanggungan Taehyung karena ia akan menjadi suami Yeonsa," potong ayahnya Taehyung. "Lagi pula, hanya ini balasan yang dapat kami berikan atas kebaikanmu dulu pada keluarga kami. Jika dulu kau tidak meminjami aku uang untuk membuka usaha, mungkin keluarga kami tidak akan sesukses sekarang. Anggap aja ini balas budi dari kami."

Raut wajah Yeonsa berubah menjadi murung. Pembicaraan barusan membuatnya sangat sensitif. Mengingatkan kembali akan harga dirinya yang sudah tidak ada lagi. Taehyung menyadari perubahan raut wajah itu.

"Kau mau mencari udara segar di luar?" tanya Taehyung yang suaranya sengaja dikeraskan agar orang tua mereka mendengar.

"Kurasa mereka memang butuh waktu berdua lebih banyak agar bisa lebih saling mengenal," usul ibunya Taehyung.

"Benar. Biarkan urusan pernikahan kita yang membahasnya. Kalian setuju kan apa pun keputusannya?" Ibunya Yeonsa menimpali.

"Tentu saja." Taehyung menanggapi seraya tersenyum manis.

"Kalian keluarlah mencari angin segar," perintah ayahnya Taehyung.

"Ayo," ajak Taehyung pada Yeonsa terlihat menghela napasnya sebelum beranjak dari kursi.

[Sudah Terbit] Secret Admirer ✓Onde histórias criam vida. Descubra agora