Bab. 20 (Revisi)

5.7K 252 7
                                    


Edisi masih sedih dan kecewa, karena sampai bab. 20 Lalita My Love aku revisi, masih aja kalian pelit berkomentar dan pelit memberi vote.

Selamat membaca, terima kasih untuk yang sudah vote dan Follow akun aku

Lardo meneguk kopi miliknya sambil memainkan phonsel yang sedari tadi ia pegang, "sia!l", maki Lardo kesal, nomor yang sedari tadi ia hubungi masih juga tidak aktiv, Lardo menekan nomor Robi yang lain. "Akhirnya kau mengangkat telponku 'Robi!!"

Orang yang diseberang hanya terkekeh menangapi bentakan Lardo. "Ayolah sir apa kau sudah sangat merindukanku, kau menelponku berkali-kali, aku merasa sangat terharu sir, anda menelponku seperti seorang kekasih posesiv yang sedang merindukan sang pujaan hati.

"Tutup mulutmu!", Lardo berdesis. Besok adalah hari terakhir cutimu, setelah ini aku tidak akan pernah memberikanmu cuti dan membiarkanmu mematikan phonsel, Lardo kembali membentak.

Robi kembali terkekeh. "Hold down sir!!", bukan kah anda sedang sibuk menikmati malam-malam panas anda bersama Lalita, aku yakin anda tidak begitu merindukanku di saat seorang wanita yang sangat anda meninati sedang bersama anda.

"Ada banyak pekerjaan Robi, dan aku tidak suka saat aku harus terkurung seharian di kantorku.

"Aaah....sekarang aku mengerti kenapa anda marah seperti ini, pekerjaan kantor menghalangi anda menghabiskan waktu lebih banyak bersama Lalita, baiklah aku akan kembali besok dan anda bisa melanjutkan malam-malam panas anda tanpa ganguan, tapi untuk hari ini jangan menghubungiku sir, karena malam ini aku akan sangat disibukan oleh para gadis cantik yang sedang menantiku, bye. Robi memutuskan panggilan dan kembali menonaktivkan phonsel miliknya.

Lardo tersenyum menatap piring Lalita yang kosong, tampaknya kau benar-benar kelaparan sayang".

Aku hanya tidak ingin anda memaksaku sir, lagipula makanan disini sangat enak jawab Lalita tenang.

Bagus aku suka kalau kau bersikap patuh. Hari ini aku sudah bicara dengan dokter Rosman tentang Rita, hasil pemeriksaannya sama dengan apa yang dikatakan dokter di rumah sakit Suka Bumi, luka fisik Rita tidak ada yang mengkhawatirkan, hanya saja secara psikologis, Rita memerlukan penangan serius, seperti yang kau lihat tadi, Rita bisa dengan tiba-tiba berteriak histeris karena merasa tertekan dan mengakibatkan sesak napas yang bisa membahayakan nyawanya.

Sebagai satu-satunya keluarga Rita dokter Rosman meminta izin darimu untuk melakukan penangan secara serius pada psikologis Rita dengan membawa Rita pada dokter spesialis jiwa, dan aku sudah memberi izin pada dokter Rosman dan timnya untuk melakukannya, karena aku yakin kau juga akan setuju denganku.

"Apa masalah psikologis Rita parah?", tanya Lalita setelah diam beberapa saat mendengar semua penjelasan Lardo

"Lardo menatap serius Lalita, menurut dokter Rosman, kejiwaan Rita terguncang karena ia dipisahkan secara paksa dari bayi yang baru ia lahirkan, juga ada beberapa hal lainnya yang membuat Rita mengalami trauma yang cukup berat, separah apa hal itu menggunjang kejiwaan Rita, kita akan mengetahuinya setelah dokter spesialis jiwa memeriksa Rita.

Lalita mengigit bibirnya menahan tangis, aku tidak tahu apa yang mereka lakukan pada Rita, sampai-sampai Rita seperti sekarang ini, Lalita menutup wajahnya menangis .

Lardo menarik Lalita ke pangkuannya, aku tidak suka melihatmu bersedih sayang, Lardo membelai pipi Lalita, apa yang kau inginkan Lalita, apa kau ingin aku menbalaskan dendam saudarimu?"

"Lalita menatap Lardo dengan wajah penuh air mata, bisakan anda mengembalikan kebahagian Rita, aku ingin Rita kembali seperti Rita yang aku kenal", Rita yang sekarang sangat asing dan membuat hatiku hancur, aku tidak sanggup melihat Rita menderita seperti sekarang, aku mohon kembalikan kebahagian Rita".

Lalita My Love(Selesai)Where stories live. Discover now