BAB. 25

5.6K 207 10
                                    

Maaf ya membuat kalian menunggu lama

Kemungkinan Berli bakalan lama namatin Lalita My Love, karena Berli mau nunggu lahiran baru nulis dengan teratur lagi, untuk sekarang selamat membaca ya

Maaf kalau masih banyak typo, Berli ngak sempat ngedit

Di ruangan VVIP Lardo sedang bergumul panas dengan salah satu model bertubuh seksi, "Aaahhh....aahh....kau sungguh hebat baby, milikmu besar dan perkasa, aahhh....wanita itu meremas seprei dibawahnya saat mendapat klimaksnya yang entah sudah yang ke berapa kali. Lardo menghentak-hentakkan miliknya semakin cepat, membuat tubuh wanita yang ada dibawahnya terguncang keras, hampir satu jam mereka melakukannya, Lardo tidak merasakan nikmat seperti yang ia inginkan, Lardo mendorong semakin kasar merasa sangat marah karena tidak juga mendapat klimaksnya.

"Shit...!makinya, melepas penyatuan mereka, "keluar!", bentaknya, Robi akan membayarmu, aku tidak ingin melihat wajahmu". Model cantik itu berusaha berdiri dengan kakinya yang terasa lemas akibat kenikmatanya yang ia dapatkan, menatap Lardo sesaat, pemandangan tubuh telanjang yang tampak sangat mengoda nafsu, kau bisa menghubungiku lagi, aku akan siap kapanpun.

"Keluarlah sebelum aku bertindak kasar", Lardo meremas rambutnya kuat, miliknya masih sangat keras, sial...sial makinya, Lardo mengenakan semua pakaiannya, meneriakkan nama Robi.

"Sir!

"Apa Lalita sudah kembali ke apartemen?".

"Tampaknya, Lalita menginap di mansion Ramond, orang kita yang menunggu di depan mansion melaporkan, hari ini Ramond dan Lalita belum terlihat keluar dari dalam mansion".

Lardo melempar gelas yang dipegangnya, bitch makinya.

Lardo menekan nomor Lalita, "sial, phonselnya masih belum aktiv, amarah Lardo semakin berkobar membayangkan apa yang sedang dilakukan Ramond dan Lalita berduaan di dalam mansion membuat amarah Lardo semakin mendidih.

"Sir!", panggil Robi, sebaiknya anda pulang ke apartemen, anda tampak sangat kacau. Robi memperhatikan rahang Lardo yang mengeras dan tangan yang mengepal. Apa mungkin bajingan seperti Lardo memiliki ketertarikan lebih pada Lalita, sejak awal Robi mengira Lardo hanya merasa penasaran pada Lalita yang sangat sederhana, Lardo hanya merasa tertantang untuk menaklukkan Lalita dibawa kendalinya, tampaknya kali ini Robi salah karena setelah beberapa minggu Lardo tetap mempertahankan Lalita dan bersikap sangat protektiv pada Lalita dan sekarang jelas Lardo terlihat terbakar api cemburu.

Bahkan model seksi yang menemaninya diusir begitu saja. Sikap Lardo pada Lalita sejak awal sudah sangat berbeda, itu menurut pengamatan Robi, Lardo membawa Lalita ke apartemen yang bahkan kedua orangtua Lardopun tidak mengetahuinya, memberi perhatian lebih pada saudari Lalita yang sedang di rawat, dan juga Lalita diperlakukan hormat oleh orang-orang yang bekerja di apartemen Lardo, tidak seperti kebayakan wanita yang menghiasi kehidupan Lardo yang bertahan hanya beberapa malam sebelum Lardo bosan dan mengantinya dengan yang lain. "Sir, apa perlu aku mencari tahu apa yang dilakukan Lalita di mansion Ramond?".

"Lardo menatap tajam Robi, tidak perlu jawabnya dingin".

Di sebuah ranjang besar seorang wanita mengeliat bangun dari tidurnya, Lalita menguap merasa sangat segar, beberapa minggu terakhir ini Lalita tidak bisa tidur pulas karena terus mendapat gangguan di sepanjang tidurnya. Hasrat Lardo yang tidak pernah terpuaskan membuat Lalita selalu terjaga dijam-jam seharusnya ia tidur lelap.

"Kau sudah bangun!", Ramond tersenyum menatap Lalita dengan binar bahagia

Lalita mengernyit, itu bukan suara Lardo, dimana aku?".

Lalita My Love(Selesai)Where stories live. Discover now