"Ladies, it's a quiz time!"

2.2K 264 15
                                    

Kedatangan kembali Kwame si host kelas wahid lagi-lagi menghebohkan warga, terutama para wanita. Mereka sangat terhibur dengan penampilannya yang charming dan fresh. Ia punya penggemar fanatik yang cukup membuatnya sibuk.

Dan kedatangan Kwame berarti ada acara yang akan melibatkan banyak orang. Warga sangat penasaran menunggu datangnya siang hari.

Kembali tampil di panggung balai desa yang telah menjadi megah, Kwame berdiri gagah didampingi Christian Bayusaga yang wajahnya semakin berseri-seri, entah mengapa.

Mr. Pierre yang juga berada di panggung terlihat agak gugup karena di kanan kirinya berdiri dua orang co-host model cantik dan seksi.

".... jadi kuis kita hari ini, maaf saudaraku kaum lelaki, hanya akan melibatkan wanita yang telah berusia delapan belas tahun ke atas...."

Para wanita bersorak girang, tapi bertumpuk dengan seruan huuuu panjang dari para lelaki.

"Maaf, sekali lagi maaf, Bapak-bapak," Kwame menenangkan suasana, "Anda masih bisa membantu berpartisipasi di tiap babak..."

Mereka kembali tenang dan memperhatikan lagi prosedur permainan yang dibacakan oleh Kwame.

"...... Dan pada akhir babak, lima dari kalian wanita-wanita hebat, akan mendapat kesempatan untuk berjalan-jalan, shopping, dan menghabiskan waktu seharian di ibukota Deanton, bersama... tidak lain lagi... Christian Bayusaga!!!"

Kwame menyimpulkan acara dengan meneriakkan, "Ladies, it's a quiz time!!"

Sorak-sorai semakin riuh, dan menjadi gemuruh ketika disebutkan masing-masing pemenang juga akan mendapat bonus uang saku yang cukup besar.

Emma ingin sekali ikut dalam kuis kali ini. Sudah lama sekali ia tidak pergi ke Deanton yang jauhnya minta ampun.

Ia berusaha membujuk Sarah untuk ikut juga, tapi seperti yang sudah diduganya, Sarah menolak.

Kali ini Emma yakin bukan karena Chris, tapi Deanton. Kota kelahiran Sarah. Kota besar yang pernah membawa kenangan yang sangat sulit dihapuskan.

Tapi meskipun tidak ikut kuis, Sarah hadir di sana. Sebelum shooting dimulai ia dan Christian terlibat obrolan seru.

Akhir-akhir ini mereka sudah seperti teman akrab yang telah kenal bertahun-tahun. Kadang jika Emma berada di antara mereka, ia merasa tersisih dengan bahan obrolan dan lelucon mereka yang sering tidak ia mengerti.

Ia sadar mereka bukan sengaja melakukan itu karena Sarah selalu berusaha menariknya ikut dalam percakapan mereka. Tapi pada akhirnya, Emma lebih banyak diam, jadi pendengar setia kalau bukan pelengkap penderita.

Emma selalu mengakui kecerdasan Sarah. Jika saja ia mau, dan tidak terlalu memikirkan kebun anggur dan orang lain di desa, ia yakin Sarah pasti dengan mudah memperoleh pekerjaan berprospek bagus di kota. Namun gadis itu memilih berada di antara orang-orang yang menyayanginya dan menghilang dari keramaian dunia.

Sergio memberi tugas Emma dan Sarah menjadi asistennya dalam episode kuis ini. Dengan demikian otomatis kedua gadis itu tidak diperbolehkan mengikuti kuis, yang membuat Emma sedikit kecewa.

Tapi walau demikian, bersama Sarah, ia berusaha tampak terus bersemangat melayani para pendaftar yang terus berdatangan. Antusiasme tingkat tinggi melanda para wanita!

Sementara jika ada celah kesempatan, Chris pasti datang mendekat dengan berbagai macam stok keisengan untuk menggoda kedua gadis itu.

Entah bagaimana ia berhasil mengetahui jika Sarah, yang biasa hidup di tengah perkebunan dan biasa berurusan dengan berbagai jenis binatang tanpa takut, agak fobia pada kadal.

Chris berjalan di depan meja mereka dan dengan sebuah gerakan kilat meletakkan seekor kadal yang kebingungan di punggung tangan kiri Sarah.

"Auw!!" Jerit Emma yang memang jijik dengan hewan merayap. Ia terlempar dari tempat duduknya di samping Sarah.

Sarah sendiri secara refleks mengibaskan tangan. Makhluk malang itu mendarat tak terluka di atas rumput dan menyelinap pergi. Sarah mengatur napasnya yang mendadak berubah cepat.

"Matto!" Teriaknya pada Chris yang berarti 'gila'.

Chris tertawa jail.

"Sorry, that's a lizard, not a tomato, " jawabnya dengan terkekeh keras, meskipun ia tahu arti kata itu.

Ia masih punya daftar kegilaan lain.

Sisa Confetti ia taburkan di atas rambut Sarah dan Emma, yang membuat mereka hanya bisa melotot kesal pada si pembuat onar.

Belum lagi muncul beberapa pemuda yang datang ke meja mereka sambil bertanya, 'benarkah?', atau 'saya bersedia' dan sejenisnya.

Rupanya Chris telah menempelkan tulisa Jomblo, terima lamaran, di belakang kursi mereka!

Ulah Chris hari ini membuat Sergio kewalahan menampung keluhan kedua gadis itu.

"Balas saja," saran Sergio pendek.
Emma tidak suka ide it, tapi Sarah nyengir aneh. Tak lama kemudian terdengar teriakan Chris.

"Sarah Brandis!!... Awas kau!" Ia menggeliat aneh, lalu sibuk mengeluarkan potongan-potongan es batu dari dalam pakaiannya.

Kru yang menyaksikan 'pembalasan' itu ikut tertawa.

Tapi Mr. Pierre kurang senang. Ia tidak terlalu suka Sarah dekat dengan Christian. Meskipun ia sayang pada Sarah, namun rasanya tak benar bila Chris lebih dekat pada Sarah daripada Emma.

Janez, salah seorang juru kamera, punya pikiran lain. Ia senang sekali mendapatkan adegan-adegan tadi meskipun ia telah diperingatkan oleh Chris dan Sergio untuk tidak mengambil gambar Sarah secara langsung.

Janez heran ada orang yang tidak suka wajahnya masuk televisi.

Sore hari pendaftaran ditutup.

Emma membereskan meja sambil mengeluh sedih, " Ah, senangnya kalau bisa ikut kuis. Pergi ke Deanton."

Sergio tersenyum. Ia telah merencanakan sesuatu.

"Kalian pikir tugas kalian selesai di sini? Belum. Kalian harus mendampingi para pemenang ke Deanton."

Emma terbelalak tak percaya. "Benarkah, Sergio?"

Sergio mengangguk.

"Oh, terima kasih, Sergio! Kau... Kau hebat sekali!" Emma melompat kegirangan dan tanpa sadar memeluk Sergio. Semenit kemudian ia tersadar dan mukanya menjadi sama merah dengan muka Sergio.

Beberapa kru berdehem-dehem sengaja.

Emma teringat sesuatu. Ia melihat sekitar. Oh, syukurlah ayahnya tak ada di situ!

Reaksi Sarah justru sangat berlawanan. Dia hanya diam dan bergegas membereskan tumpukan kertas di meja. Ia beranjak pergi tanpa sepatah kata pun.

               =========

The Star and the Vineyard (TELAH TERBIT!!!)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin