".... cinta lokasi ?"

2.2K 214 34
                                    

"Sebenarnya inilah salah satu alasan aku datang," jelas Jo Bayusaga ketika mereka sudah berada kembali di rumah keluarga Pierre.

Acara di luar sana masih berlangsung meriah, jadi rumah masih kosong. Mereka mencoba melepaskan ketegangan dengan beristirahat di sofa ruang tamu.

Dentam suara musik menghapus deru mobil polisi yang bergerak tanpa banyak menimbulkan kecurigaan.

"Aku dapat informasi kalau Mikail kabur dari rumah sakit jiwa. Dan lagi ditemukan file Petrovic bersaudara."

"Ah, Bu. Terima kasih. Entah apa jadinya kalau Ibu tidak di sini..." Sarah menggenggam erat tangan wanita di sampingnya dengan penuh rasa sayang.

Wanita itu mengelus rambut Sarah.

"Aku juga berterima kasih padamu yang telah membawa kembali angin segar dalam keluargaku, terutama pada Chris."

Sarah tersenyum. Aduh. Baru terasa nyeri sekarang akibat tamparan Dragan di pipinya.

Suara bising di luar mulai reda.

"Dalam beberapa hari ke depan kau akan berurusan dengan polisi. Biasa, prosedur..."

Sarah merapatkan bibir.

"Lalu kita akan berpisah, Bu. Acara Chris di sini sudah selesai. Aku jadi kurang alasan untuk bertemu Ibu."

"Apa maksudmu? Kau selalu punya alasan untuk datang ke Deanton. Kau punya hmm... beberapa warisan di sana. Ingat? Atau bahkan kau tidak butuh alasan apapun untuk bertemu kami."

Wanita itu tersenyum sambil memandang Sarah lekat-lekat.

"Lagipula Chris pasti sering menyepi di sini bila jadwalnya kosong. Ia suka tempat ini dan hmm..... orang-orangnya."

Yah, untuk beberapa waktu. Setelah itu secara bertahap dia akan menghilang pelan-pelan, kembali ke dunia ramainya, batin Sarah.

"Kau tidak harus menjumpai Chris bila ke Deanton kalau kau tidak ingin. Kita bisa berjalan-jalan bersama, doing women's stuff. Aku pasti mengadopsimu jadi anak gadisku jika aku menemukanmu dulu."

Mereka tertawa bersama. Sarah memeluk ibu Chris.

Chris datang tergopoh-gopoh segera setelah semua orang bubar. Ia tersiksa selama itu, memikirkan nasib Sarah sekaligus harus terus berwajah gembira di depan penonton. Keuntungan jadi aktor watak. Ia bisa menyembunyikan semua emosi yang tak perlu muncul. Tapi jika menyangkut Sarah, tingkat sulitnya jadi sangat luar biasa.

"Kalian kenapa berpelukan? Kau tidak apa-apa, Sarah? Ada apa dengan pipimu?" Chris memegang wajah Sarah dengan lembut, memeriksa bagian yang pasti segera menjadi lebam biru itu.

"Hmm.... kita ceritakan apa tidak ya, Bu?" Goda Sarah.

Ibu Chris hanya mengangkat bahu sambil tersenyum.

"Huh. Kalian berdua selalu membuat aku ketinggalan berita jika mulai berkumpul bersama," keluh Chris.

            ===========

Dilema antara selalu ingin menemani Sarah selama mengurusi beberapa hal di Deanton dan menjauhkan Sarah dari media massa membuat Chris kucing-kucingan dengan wartawan dan paparazzi yang penasaran dengan 'gadis desanya' Christian Bayusaga.

Di hari terakhir Sarah di Deanton, Chris mengajaknya berkeliling ke daerah suburban yang punya taman bunga dan danau buatan yang indah.

Ia memarkir Beetle hitamnya di tepi danau yang sepi.

"Kau yakin akan pulang besok?"

Sarah membetulkan letak duduknya. Resah. "Yah, begitulah. Kebunku perlu aku. Dan aku sudah terlalu lama minta bantuan Nisha untuk mengajar."

The Star and the Vineyard (TELAH TERBIT!!!)Where stories live. Discover now