"Kalian gila !!!"

2K 235 54
                                    

Hari telah gelap ketika mereka tiba di Greenview. Chris berkeras mengantar Sarah pulang ke rumahnya di bukit. Tapi Sarah menolak mentah-mentah.

"Ini gelap sekali, Sarah. Paling tidak biar Dechen yang antar," paksa Chris

"Tidak usah, terima kasih. Aku lebih bisa mengatasi kegelapan daripada...." Ia tidak bisa melanjutkan kalimatnya. Ia menyambar tasnya yang disandera Chris dan berjalan cepat-cepat. "Selamat malam semua!"

Sergio, Dechen dan keluarga Pierre tercengang. Mereka tahu Sarah cukup pemberani, tapi malam ini gelap luar biasa. Sebagian lampu jalan sudah rusak dan cuaca mendung menutupi cahaya bulan.

Menolak diantar seorang Christian Bayusaga? Sarah jadi aneh akhir-akhir ini, pikir nyonya Pierre.

Sergio dan Emma mencium sesuatu pasti telah terjadi.

Chris memutuskan hal lain. Ia melesat meminjam kunci jeep dan segera tancap gas.

Sarah baru seperempat jalan, langkahnya menjadi sangat lambat dan berhati-hati. Jalanan lebih gelap dari yang diduganya.

Seandainya tadi ia tidak keras kepala, tidak menolak diantar Chris, berdua menyusuri malam. Hmm... tidak, tidak. Sial. Dia mulai meracuni pikiranku.

Ciiiittt...!!!

Derit rem jeep tua itu dan berhenti tepat di sebelah Sarah.

"Ayo masuk!" Perintah Chris tegas.

Sarah sempat kaget, tapi lalu ia melengos dan terus berjalan semakin cepat. Kakinya terantuk-antuk batu jalanan makadam.

Chris melihatnya dari sorot lampu jeep dan tertawa sendiri. "Dasar nekad plus keras kepala."

Ia meloncat turun dan mengejar Sarah. Ia menangkap lengan gadis itu dan menggandengnya paksa masuk ke jeep.

"Lepas, Chris! Lepas!" Protesnya.

Chris berhenti.

"Kalau kau tidak menurut juga, kucium kau!"

Sarah langsung mengkerut dan menurut.

Di dalam kendaraan itu Sarah tidak berani menengok ke sebelahnya, ke arah Chris.

"Hei, bicaralah sesuatu. Aku bisa mimpi buruk jika tidak mendengar kicauanmu..."

"Bagus sekali kalimatmu..."

Chris tersenyum. "Kau ini memang antik. Ribuan wanita di luar sana mengantri dengan rela untuk sebuah ciuman dari Christian Bayusaga. Kau.... malah ketakutan..."

"Sombong."

"Tapi kau masih menganggap si sombong ini sahabatmu, kan? Lagipula aku susah sombong jika di dekatmu."

"Enak sekali kau bicara setelah dua kali 'percobaan'mu. Sahabat tidak melakukan itu!"

"Oke, oke. Maaf. Salahmu juga yang terlalu manis dan menggemaskan...."

"What ?"

"Tapi aku masih sahabatmu kan Sarah Brandis?"

"Tergantung."

"Tergantung apa?"

"Ya itu. Kelakuanmu. Lain kali ya, Tuan Bayusaga, jika kau sedang 'ingin', tolong jangan manfaatkan aku. Cari saja yang lain. Seperti kau bilang, banyak yang ngantri di luar sana..."

"Hei, jangan sesinis itu. Oke. Aku usahakan, tapi..." kilat nakal kembali muncul di mata sang bintang, "aku masih boleh mencubiti pipi gemukmu, kan?"

"Mmm.... Chris! Awas!"

Ciiitt...Chris mengerem.

Hampir saja jeep yang ia kendarai menabrak seorang lelaki tengah baya berambut putih acak-acakan. Bajunya kumal dan mulai sobek di sana-sini. Ia terpaku di depan jeep.

The Star and the Vineyard (TELAH TERBIT!!!)Where stories live. Discover now